Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga kini belum memindahkan 11 kendaraan yang disita dari Ketua Umum MPN Pemuda Pancasila (PP), Japto Soerjosoemarno. Mobil-mobil tersebut disita dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi dengan tersangka mantan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Rita Widyasari. Lalu, apa alasan di balik belum dipindahkannya kendaraan tersebut?
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, menjelaskan bahwa mobil-mobil sitaan tersebut masih berada di kediaman Japto. Namun, ia menegaskan bahwa dalam waktu dekat, KPK akan segera mengambilnya.
“Sampai saat ini, kendaraan tersebut masih berada di kediaman Saudara Y. Namun, kami pastikan bahwa dalam waktu dekat mobil-mobil tersebut akan dipindahkan,” ujar Tessa kepada wartawan di gedung KPK, Jakarta Selatan, Kamis (27/2/2025).
Meskipun demikian, Tessa belum mengungkapkan secara pasti kapan kendaraan-kendaraan tersebut akan dibawa. Ia menyebut bahwa KPK masih menunggu keputusan dari penyidik terkait waktu pemindahan.
“Untuk waktunya, kami masih menunggu kepastian dari penyidik,” tambahnya.
Kendala Pemindahan: Biaya Perawatan Mobil Mewah
Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, menjelaskan bahwa salah satu faktor yang menjadi pertimbangan dalam pemindahan mobil-mobil tersebut adalah tingginya biaya perawatan. Sebab, kendaraan yang disita dari kediaman Japto termasuk dalam kategori mobil mewah.
“Mobil-mobil ini membutuhkan perawatan khusus. Apalagi kalau yang disita termasuk mobil sport, hanya untuk mengganti oli saja biayanya bisa mencapai jutaan rupiah,” ujar Asep di gedung KPK, Jakarta, Rabu (19/2).
Selain faktor perawatan, Asep juga mengungkapkan adanya kebijakan efisiensi yang harus dipertimbangkan dalam pengelolaan barang sitaan. Kendaraan-kendaraan tersebut disita karena diduga memiliki keterkaitan dengan kasus korupsi yang melibatkan eks Bupati Kukar, Rita Widyasari.
“Ini juga berkaitan dengan efisiensi dalam pengelolaan barang sitaan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Asep menyebutkan bahwa ada perbedaan perlakuan antara barang sitaan dalam bentuk uang dan kendaraan. Uang lebih mudah disimpan, sementara mobil membutuhkan tempat khusus dan biaya perawatan tambahan. Meski begitu, ia memastikan bahwa KPK akan segera membawa sebagian kendaraan yang telah disita dari Japto.
“Sebagian kendaraan akan kami ambil, sebagai bagian dari proses penyitaan,” tutupnya.