Category Archives: Berita Ekonomi

KETUA EKONOMI OJK

Pemangkasan Anggaran Pembangunan Kantor OJK di IKN: Dari Rp173,9 Miliar Menjadi Rp13,4 Miliar

Jakarta – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, mengungkapkan bahwa anggaran untuk pembangunan kantor OJK di Ibu Kota Nusantara (IKN) mengalami pemotongan signifikan. Dari usulan awal sebesar Rp173,9 miliar, alokasi anggaran kini dikurangi menjadi Rp13,4 miliar, mengurangi anggaran sebesar Rp160,6 miliar.

Penyesuaian Anggaran Infrastruktur OJK: Fokus pada Efisiensi

Mahendra menjelaskan bahwa penyesuaian ini merupakan bagian dari strategi pengelolaan anggaran setelah pagu indikatif untuk OJK di tahun 2025 disetujui oleh DPR RI sebesar Rp11,5 triliun. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan usulan awal yang mencapai Rp13,2 triliun.

Rincian Penyesuaian Anggaran:

  1. Teknologi Informasi:
    • Anggaran untuk langganan dan lisensi teknologi informasi dikurangi dari Rp423,9 miliar menjadi Rp314,3 miliar, menghasilkan penghematan sebesar Rp109,6 miliar.
    • Infrastruktur teknologi informasi juga mengalami pemangkasan dari Rp470,7 miliar menjadi Rp239,7 miliar, menghemat Rp231 miliar. Penyesuaian ini akan dijadwalkan ulang untuk tahun berikutnya.
  2. Infrastruktur dan Logistik:
    • Anggaran untuk kantor OJK di Jakarta dikurangi dari Rp449,1 miliar menjadi Rp199 miliar, dengan penundaan pada proyek penataan ruang kantor dan sewa gedung.
    • Untuk kantor OJK di IKN, anggaran mengalami penurunan besar dari Rp173,0 miliar menjadi Rp13,4 miliar.
    • Penyesuaian juga diterapkan pada anggaran untuk kantor OJK daerah, yang dikurangi dari Rp420,9 miliar menjadi Rp194,4 miliar, serta pengadaan aset yang dipangkas dari Rp413,7 miliar menjadi Rp35,4 miliar.

Persetujuan RKA OJK 2025 oleh DPR RI

Komisi XI DPR RI telah menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) OJK untuk tahun 2025 sebesar Rp11,56 triliun. Rincian anggaran mencakup:

  • Pengawasan Sektor Perbankan: Rp1,68 triliun
  • Pengawasan Pasar Modal, Derivatif, dan Bursa Karbon: Rp972,77 miliar
  • Pengawasan Asuransi, Penjaminan, dan Dana Pensiun: Rp579,74 miliar
  • Pengawasan Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Keuangan Mikro: Rp436,97 miliar
  • Inovasi Teknologi Keuangan dan Aset Kripto: Rp143,32 miliar
  • Edukasi, Perlindungan Konsumen, dan Audit Internal: Rp469,45 miliar dan Rp245,46 miliar
  • Kebijakan Strategis dan Manajemen Strategis: Rp2,24 triliun dan Rp4,78 triliun

Total proyeksi penerimaan OJK untuk tahun 2024 dan 2025 mencapai Rp16,60 triliun, yang terdiri dari registrasi, pungutan tahunan, dan penerimaan lainnya.

Kesimpulan

Pengurangan anggaran ini mencerminkan langkah OJK dalam mengelola anggaran secara lebih efisien dan menyesuaikan dengan kondisi keuangan yang ada. Dengan fokus pada pengelolaan anggaran yang bijaksana dan penjadwalan ulang pengeluaran, OJK berharap dapat mempertahankan kualitas operasional sambil menghadapi tantangan finansial yang ada.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Mengalami Kenaikan Signifikan pada Kuartal III 2024

Jakarta, 3 September 2024 – Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia mencatat pertumbuhan signifikan pada kuartal ketiga tahun 2024.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa produk domestik bruto (PDB) Indonesia tumbuh sebesar 5,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, melampaui ekspektasi para ekonom dan analis pasar.

Kenaikan ini didorong oleh beberapa faktor utama, termasuk peningkatan konsumsi rumah tangga, ekspor yang kuat, dan investasi infrastruktur yang terus berlanjut. Menurut Kepala BPS, Margo Yuwono, “Pertumbuhan ini menunjukkan pemulihan yang kuat dari dampak pandemi COVID-19 dan mencerminkan kekuatan ekonomi domestik yang semakin solid.”

Sektor konsumsi rumah tangga, yang merupakan kontributor terbesar terhadap PDB Indonesia, menunjukkan kenaikan yang signifikan. Belanja konsumen meningkat sebesar 6,2%, didorong oleh peningkatan pendapatan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok. Selain itu, program bantuan sosial pemerintah juga berperan dalam meningkatkan daya beli masyarakat.

Di sisi lain, sektor ekspor mengalami pertumbuhan 7,5% yang didorong oleh permintaan global yang kuat untuk produk-produk Indonesia seperti minyak kelapa sawit, tekstil, dan mineral.

Peningkatan ini membantu mengimbangi defisit perdagangan yang sebelumnya menjadi kekhawatiran utama.

Investasi infrastruktur, yang merupakan fokus utama pemerintah selama beberapa tahun terakhir, juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Proyek-proyek besar seperti pembangunan jalan tol, pelabuhan, dan pembangkit listrik telah meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi logistik, yang pada gilirannya memperkuat daya saing ekonomi nasional.

Namun, meski terdapat perkembangan positif, tantangan tetap ada. Inflasi tetap menjadi perhatian dengan kenaikan harga barang dan jasa yang mencapai 4,2% pada bulan Agustus 2024.

Pemerintah dan Bank Indonesia terus memantau situasi ini dan mengimplementasikan kebijakan untuk menjaga stabilitas harga dan mengatasi potensi risiko inflasi.

Ekonom dari Bank Dunia, Dr. Ratna Sari, menilai bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan kemajuan yang signifikan dan mencerminkan strategi ekonomi yang efektif.

“Namun, penting untuk terus mendorong reformasi struktural dan meningkatkan kualitas investasi agar pertumbuhan ekonomi dapat berkelanjutan dalam jangka panjang,” ujarnya.

Pemerintah Indonesia berencana untuk melanjutkan reformasi ekonomi dan kebijakan fiskal yang mendukung pertumbuhan.

Mereka juga berkomitmen untuk memperkuat sektor-sektor kunci dan memastikan bahwa manfaat pertumbuhan ekonomi merata di seluruh lapisan masyarakat.

Dengan laporan ini, prospek ekonomi Indonesia terlihat semakin cerah, memberikan harapan bagi pemulihan yang lebih cepat dan berkelanjutan di masa depan.