Category Archives: Berita Viral

Pernikahan Mewah di Kudus dengan Seserahan Mobil, Uang Rp 170 Juta, dan Emas

Pernikahan yang digelar di Kudus, Jawa Tengah, baru-baru ini menarik perhatian banyak orang di media sosial. Hal ini disebabkan oleh hadiah mewah yang diberikan oleh calon pengantin pria, yang meliputi mobil Pajero Sport, sepeda motor, iPhone, hingga perhiasan emas.

Acara pernikahan pasangan ini menjadi viral setelah video yang diunggah oleh akun TikTok @mike.wijayanti6890. Dalam unggahan tersebut, ia menunjukkan seserahan yang telah disusun dengan rapi.

“Fyp… momen lamaran Kudus di daerah pegunungan 🥰,” tulis akun TikTok @mike.wijayanti6890.

Video berdurasi 24 detik ini memperlihatkan berbagai barang yang disiapkan sebagai seserahan untuk calon pengantin wanita, seperti sepatu, tas, iPhone, uang tunai sebesar Rp 170 juta, dan seperangkat perhiasan emas yang totalnya mencapai Rp 30 juta, yang tercantum di kotak seserahan.

Selain itu, calon pengantin pria juga memberikan sepeda motor Honda PCX hitam dan mobil Pajero Sport putih, yang diparkir di garasi rumah dan dihiasi pita sebagai tanda seserahan.

Postingan tentang pernikahan ini telah ditonton lebih dari 10,7 juta kali, yang membuat banyak warganet tercengang. Mereka sangat mengagumi tindakan mempelai pria yang memberikan hadiah mewah kepada calon istrinya.

“Beruntung sekali Arum dan Ulil 😭😭,” tulis salah satu pengguna TikTok @Rowrrr🌷🤍.

“Apakah harus mencantumkan nominal seperti itu?” tanya akun @𝙂𝘼𝙉𝙏𝙀𝙉𝙂𝙈𝙐:).

“Baru lamaran saja sudah luar biasa, apalagi nanti saat pernikahan😭,” komentar akun @Raa😜.

Pihak Wolipop kemudian menghubungi Zulistina Alif Septiyani, pemilik vendor seserahan Seserahan Bahagia, yang mengunggah video tersebut. Zulistina mengonfirmasi bahwa acara tersebut adalah momen lamaran yang sekaligus diikuti dengan pernikahan.

“Seserahan yang kami siapkan antara lain uang sebesar Rp 170 juta, perhiasan Rp 30 juta, handphone iPhone senilai Rp 10 juta, alat salat, pakaian, makeup, dan sandal. Selain itu, ada sepeda motor Honda PCX untuk calon pengantin wanita, dan sepeda motor KLX serta Scoopy untuk calon pengantin pria,” jelas Zulistina.

Zulistina juga menambahkan bahwa pernikahan Arum Rahmati dan Ulil digelar pada 28 April 2025 di Desa Karang Subur, Klaling, Kudus, Jawa Tengah. Ia mengungkapkan rasa takjubnya atas besarnya nilai seserahan yang menarik perhatian netizen.

“Seserahan Arum dan Ulil yang begitu luar biasa membuat banyak orang tertarik untuk menonton. Senang bisa berpartisipasi dalam acara pernikahan mereka dan semoga mereka selalu diberkahi kebahagiaan. Terima kasih telah mempercayakan seserahan kepada kami,” tutup Zulistina.

Wajah Sempurna Wanita Ini Bikin Netizen Mengira Hasil AI

Sebuah foto wanita yang diunggah ke media sosial memicu perdebatan di kalangan warganet. Banyak yang menduga bahwa kecantikan wanita tersebut tidak nyata dan hasil buatan kecerdasan buatan (AI) karena penampilannya yang terlalu sempurna.

Dikutip dari Wolipop, identitas wanita itu akhirnya diketahui sebagai Chenyue, seorang influencer asal Sichuan, Tiongkok. Chenyue merupakan penyandang tunarungu dan tunawicara, namun kecantikannya ternyata benar-benar asli.

Dalam unggahan-unggahan di media sosial, penampilannya sering disamakan dengan sosok ‘dewi’, yang membuat sebagian orang meragukan keasliannya. Kecurigaan publik semakin meningkat ketika diketahui bahwa ia tidak dapat mendengar maupun berbicara.

Menurut laporan dari South China Morning Post (SCMP), Chenyue adalah mahasiswi di Akademi Seni Xi’an, sebuah institusi pendidikan untuk penyandang disabilitas. Sejak usia dua tahun, ia mengalami gangguan pendengaran akibat efek samping obat, yang juga memengaruhi kemampuan bicaranya.

Meski menghadapi keterbatasan, Chenyue menunjukkan bakat besar di bidang seni, seperti menggambar dan memahami teori warna. Ia menjadi sorotan setelah tampil dalam parade marching band kampus pada sebuah acara olahraga, yang membuat namanya viral.

Dalam video yang beredar, Chenyue tampil anggun mengenakan gaun putih menyerupai busana pengantin, dengan rambut hitam panjang terurai. Netizen membandingkannya dengan AI karena wajahnya yang nyaris sempurna, sementara sebagian lainnya mengkritik ekspresinya yang dianggap kaku dan tidak alami.

“Aku sangat berterima kasih atas perhatian kalian. Dukungan dari keluarga dan teman-teman membuatku berani melangkah lebih jauh,” ujar Chenyue, yang disebut-sebut memiliki kemiripan dengan artis Fan Bing Bing.

Insiden Pelemparan Batu di Cirebon, Kaca Depan Mobil Pecah

Sebuah kejadian pelemparan batu di Cirebon, Jawa Barat, menjadi viral di media sosial setelah sebuah mobil menjadi sasaran serangan tersebut, yang menyebabkan kaca depan kendaraan pecah. Video yang memperlihatkan insiden ini diunggah oleh pengguna TikTok @Dennislukito. Dalam rekaman tersebut, terlihat sebuah mobil sedang melaju di jalan yang diduga terletak dekat flyover Pegambiran, Cirebon.

Saat mobil tersebut bergerak, tiba-tiba seorang pria yang berdiri di pinggir jalan melemparkan batu yang mengenai kaca depan, yang mengakibatkan kerusakan pada kaca tersebut.

Kapolsek Cirebon Selatan-Timur, AKP Joni Rahmat, menjelaskan bahwa pihaknya belum bisa memastikan kapan kejadian tersebut terjadi atau di lokasi mana tepatnya. Ia juga menyarankan agar korban segera melapor untuk penanganan lebih lanjut.

Joni menambahkan, pihak kepolisian telah berupaya mencari informasi dari warga sekitar flyover Pegambiran, namun hingga kini belum ada yang mengaku menyaksikan langsung peristiwa tersebut.

PostBlock

Paragraph

Start with the basic building block of all narrative.

Color

Text

Background

Typography

Font size

Size

S

M

L

XL

Advanced

Skip to the selected blockOpen publish panel

Ia kembali mengimbau kepada korban untuk segera melaporkan kejadian itu kepada pihak berwajib agar dapat ditindaklanjuti.

Mendorong Pembentukan Dinas Ekonomi Kreatif di Daerah: Langkah Strategis untuk Perekonomian Lokal

Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, mengajak pemerintah daerah untuk membentuk dinas yang khusus menangani sektor ekonomi kreatif (ekraf). Hal ini disampaikan oleh Teuku pada acara di KEK Singhasari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Selasa (29/4). Menurut Teuku, dinas ekraf ini tidak perlu berdiri sendiri, tetapi dapat digabung dengan instansi yang sudah ada seperti pariwisata atau UMKM.

Teuku juga menjelaskan bahwa Kementerian Dalam Negeri telah mengeluarkan panduan untuk pembentukan dinas ekraf, dan sejak panduan itu diterbitkan, sudah ada delapan provinsi yang membentuk dinas ekraf, di luar provinsi yang sudah memiliki instansi tersebut. Pembentukan dinas ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan ekonomi kreatif di daerah, terutama di Jawa Timur yang memiliki potensi besar di sektor tersebut.

Selain itu, dengan adanya dinas ekraf, diharapkan dapat tercipta lebih banyak lapangan pekerjaan dan mendongkrak pembangunan serta perekonomian daerah. Dinas ini juga diharapkan mampu mendatangkan lebih banyak investasi di daerah. Teuku berharap rencana ini mendapat dukungan penuh dari kepala daerah, yang saat ini sedang menyusun Perda Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK).

Pembentukan dinas ekraf juga menjadi bagian dari fokus pemerintah pusat yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto sendiri terhadap industri kreatif. Keberhasilan pembentukan dinas ini sangat bergantung pada kecepatan perampungan Perda SOTK di masing-masing daerah.

Warga Ditolak Isi BBM di SPBU Kabil Batam, Namun Pengendara Jeriken Justru Dilayani

Sebuah video yang beredar menunjukkan seorang warga mengaku tidak diizinkan mengisi bahan bakar jenis Pertalite di SPBU Kabil, Nongsa, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), sementara pengendara sepeda motor yang membawa jeriken justru dilayani. Pihak Disperindag Kota Batam bersama Pertamina pun segera menyelidiki kebenaran informasi tersebut.

Dilihat dari detikSumut pada Senin (28/4/2025), dalam video yang viral tersebut, seorang pria mengklaim dirinya tidak diperbolehkan mengisi BBM jenis Pertalite di SPBU Kabil karena alasan audit yang akan dilakukan oleh Pertamina. Namun, terlihat jelas bahwa petugas SPBU malah mengizinkan pengendara motor yang membawa jeriken.

“Sama saja kita, kamu bilang mau audit, nggak, Pertamina. Kamu jujur saja sama saya,” kata pria tersebut sambil menunjuk petugas SPBU.

Video itu kemudian menunjukkan kekecewaan perekam yang mempertanyakan seorang pria yang tengah mengisi Pertalite ke jeriken yang dibawanya. Perekam video tersebut menilai petugas SPBU tidak jujur.

“Banyak bohongnya, ini apa ini ngisi pakai jeriken?” ujar perekam video tersebut.

Selanjutnya, perekam video itu mempertanyakan mengapa dirinya tidak diizinkan mengisi BBM Pertalite di SPBU tersebut, bahkan menyinggung kemungkinan kejadian ini akan menjadi viral.

“Orang miskin seperti kami tidak dikasih, kurang ajar sekali. Entah apa maksudmu, nggak tahu saya. Ini saya viral kan nanti. Kalau kami pakai motor besar, ya mungkin bisa pakai Pertamax,” tambahnya dalam video.

Setelah itu, seorang pria mendekati perekam video dan meminta untuk berbicara, namun perekam menolak.

“Tidak usah, kamu mau apa?” jawab perekam video tersebut.

Kadisperindag Kota Batam, Gustian Riau, mengonfirmasi bahwa pihaknya sudah mengetahui kejadian tersebut dan sudah mengirimkan staf untuk melakukan pengecekan.

“Staf saya sudah turun untuk memeriksa kebenarannya,” ujar Gustian pada Senin (28/4/2025).

Gustian menjelaskan bahwa pihaknya sedang meneliti apakah pengisian BBM menggunakan jeriken itu disertai surat rekomendasi atau tidak. Menurutnya, pengisian BBM bersubsidi dengan jeriken hanya diperbolehkan bagi nelayan yang memiliki surat rekomendasi.

“Kami ingin cek apakah pengisian itu menggunakan surat rekomendasi atau tidak,” ujarnya.

Gustian menambahkan bahwa jika pengisian tersebut disertai surat rekomendasi, pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan kebenarannya. Namun, jika tidak ada surat rekomendasi, masalah ini akan diserahkan kepada Pertamina untuk ditindaklanjuti.

“Kalau ada surat, kami koordinasi dengan dinas terkait. Kalau tidak ada surat, kami teruskan ke Pertamina. Biasanya, pengisian dengan jeriken harus menggunakan surat,” jelasnya.

Sementara itu, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, menyatakan pihaknya telah memperoleh informasi terkait kejadian ini dan saat ini sedang memverifikasi video yang viral tersebut.

“Kami sudah memantau dan sedang memeriksa video ini,” kata Satria.

Iman Gobinathan Optimis Timnas Hoki Outdoor Putri Indonesia Bisa Raih Medali di SEA Games 2025

Pelatih timnas hoki outdoor putri Indonesia, Iman Gobinathan, menunjukkan keyakinannya bahwa timnya dapat meraih medali di SEA Games 2025 yang akan diselenggarakan di Thailand. Keyakinan tersebut muncul setelah Iman menyaksikan performa timnya selama Piala Asia Hoki 2025 (AHF Cup 2025) yang berlangsung di Gelora Bung Karno, Jakarta. Meskipun timnas putri Indonesia hanya berhasil finis di posisi keempat dalam turnamen tersebut, Iman percaya bahwa potensi untuk meraih medali di SEA Games mendatang sangat besar.

“Saya rasa kita akan mendapatkan medali, meski belum tahu medali apa yang akan didapatkan,” ujar Iman setelah pertandingan perebutan tempat ketiga melawan Hong Kong. Keyakinan Iman semakin kuat karena saat ini timnya diperkuat oleh 12 pemain baru yang bergabung di tim nasional. Meskipun ada tantangan besar, pelatih asal Malaysia ini optimis bahwa dengan latihan dan pengalaman yang lebih banyak, kualitas pemain akan terus berkembang.

“Saya sudah bekerja dengan mereka selama sebulan dan meskipun perjalanan masih panjang, saya yakin mereka punya bakat untuk berkembang lebih baik,” lanjut Iman. Ia menambahkan bahwa meskipun kemampuan dalam membaca permainan (game intelligence) tim saat ini belum maksimal, semangat juang yang tinggi dari para pemain Indonesia sangat mendukung. Iman juga menekankan pentingnya latihan intensif dan pertandingan persahabatan untuk meningkatkan kualitas tim.

Di SEA Games 2023 di Kamboja, Indonesia berhasil meraih medali perunggu di kategori hoki outdoor putra dan putri. Untuk mencapai prestasi serupa atau bahkan lebih baik di 2025, Iman merencanakan pemusatan latihan dan beberapa laga uji coba untuk meningkatkan kemampuan tim.

Patung Biawak Mirip Asli yang Viral di Wonosobo Terima Hak Cipta dari Kemenkumham

Patung Biawak yang terletak di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Wonosobo, yang sempat viral karena kesamaannya dengan biawak asli, kini telah mendapatkan hak cipta. Surat pencatatan ciptaan tersebut diberikan kepada Rejo Arianto, sang pembuat patung, oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah.

Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, Heni Susila Wardoyo, menyatakan, “Hari ini bertepatan dengan peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, dan kami memberikan pencatatan ciptaan atas karya monumental Patung Biawak. Kami merasa penting untuk melindungi hak cipta karya ini.”

Pemberian hak cipta ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia. Surat pencatatan ciptaan ini berlaku selama hidup penciptanya, yaitu Rejo Arianto, dan akan terus berlaku hingga 70 tahun setelahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Rejo Arianto mengungkapkan rasa terima kasihnya atas pemberian hak cipta tersebut dan menyatakan bahwa patung ini merupakan langkah awal dari rencana pembuatan berbagai monumen lainnya di Wonosobo. “Monumen ini adalah awal, semacam pemanasan, sebelum berbagai monumen lainnya dapat terwujud,” katanya.

Swiatek Fokus Pertahankan Peringkat di Tengah Ancaman di Madrid Open

Iga Swiatek dan Aryna Sabalenka telah bergantian mendominasi peringkat teratas WTA Tour selama tiga tahun terakhir, namun posisi Swiatek kini menghadapi ancaman serius di Madrid. Usai bertarung sengit dalam tiga set melawan Alexandra Eala yang baru berusia 19 tahun, Swiatek menyadari bahwa lebih dari sekadar kemenangan yang dipertaruhkan kali ini. Ia berpeluang meninggalkan Madrid tanpa gelar sekaligus kehilangan status sebagai petenis nomor dua dunia.

Meski tekanannya besar, Swiatek tetap menjaga fokusnya. Seusai kemenangannya atas Eala, ia langsung kembali ke lapangan untuk sesi latihan singkat selama 30 menit guna memperbaiki gerakan dan pengaturan waktu yang dirasa kurang maksimal saat pertandingan. Ia mengungkapkan bahwa memperbaiki teknik secepat mungkin akan membantu tubuh mengingat gerakan yang benar.

Swiatek tercatat selalu menghuni dua besar peringkat WTA sejak 21 Maret 2022, namun rekor itu kini terancam. Jessica Pegula dan Coco Gauff sama-sama memiliki peluang untuk merebut posisi tersebut. Jika keduanya bertemu di final dan salah satu menang, maka peringkat dua dunia akan berpindah tangan. Bagi Pegula, ini akan menjadi pencapaian pertamanya menembus Top 2, sementara Gauff pernah mendudukinya pada Agustus 2024.

Menghadapi tantangan ketinggian di Madrid, Swiatek mengaku butuh adaptasi ekstra. Perubahan suhu juga membuat kontrol bola terasa berbeda, tetapi ia tetap berusaha membangun kebiasaan positif di lapangan. Swiatek selanjutnya akan menghadapi Linda Noskova dalam babak 32 besar Madrid Open pada Minggu dini hari.

Mengungkap Alasan di Balik Tindakan Guru Sragen Gunting Seragam Siswa

Belakangan ini, video yang menunjukkan seorang guru di SMP PGRI Sukodono, Sragen, yang menggunting seragam salah satu siswanya, menjadi viral. Setelah video tersebut tersebar, pihak sekolah, guru, dan orang tua siswa memberikan penjelasan terkait kejadian tersebut. Berikut adalah kronologinya.

Dalam video yang diunggah melalui akun Instagram @pembasmi.kehalusan.reall pada Selasa (22/4), terlihat seorang guru perempuan yang sedang memotong seragam kemeja putih milik seorang siswa. Terdapat coretan di bagian belakang seragam tersebut.

Kepala SMP PGRI Sukodono, Sragen, Sutardi, meminta maaf terkait viralnya video tersebut. Ia menjelaskan bahwa kejadian itu berlangsung di sekolahnya pada 17 Februari yang lalu.

“Namun, perlu diketahui bahwa kejadian ini sudah mendapatkan izin dari orang tua siswa. Bahkan, tindakan ini dilakukan atas permintaan orang tua,” jelas Sutardi kepada wartawan di SMP PGRI, Sragen, pada Selasa (22/4/2024).

Sutardi menambahkan, bahwa tindakan tersebut bukanlah keputusan sepihak dari pihak guru, melainkan sudah melalui komunikasi yang matang dengan orang tua. Dia menyebutkan siswa tersebut telah melakukan pelanggaran berulang kali, hampir 8-9 kali, yang menjadi alasan pihak sekolah mengambil langkah tersebut.

Selain itu, Sutardi menjelaskan bahwa seragam yang dipakai oleh siswa itu bukanlah seragam resmi sekolah tersebut, melainkan seragam dari sekolah sebelumnya, meski pihak sekolah sudah beberapa kali memberikan peringatan.

“Siswa tersebut memang sudah diberikan seragam baru, namun menolak untuk memakainya karena menganggap seragam lamanya lebih keren. Akhirnya, orang tuanya menghubungi kami dan meminta seragam itu dipotong,” ungkap Sutardi.

Keterangan dari Guru Guru yang mengampu pelajaran Seni Budaya dan PPKN di SMP tersebut, Anggrek Anggraini, juga memberikan klarifikasi terkait tindakan pengguntingan seragam tersebut.

“Saya mohon maaf atas kesalahan saya. Seharusnya video tersebut tidak saya unggah. “Saya hanya merekam kejadian tersebut atas permintaan orang tua siswa,” ujar Anggrek saat ditemui di SMP PGRI Sukodono, Sragen, pada Selasa (22/4).

Anggrek menjelaskan bahwa video itu diunggah sebagai bukti kepada orang tua siswa.

“Saya hanya ingin memastikan bahwa saya telah melakukan sesuai permintaan orang tua, yaitu memotong seragam siswa tersebut. Coretan di seragam itu cukup mengganggu dan dianggap tidak pantas,” lanjutnya.

Guru tersebut juga mengungkapkan bahwa siswa itu memiliki beberapa catatan buruk, seperti sering bolos dan tidak mendengarkan teguran. Anggrek menyatakan siap menerima sanksi terkait tindakannya mengunggah video tersebut.

Penjelasan dari Dinas Pendidikan Tri Giyanto, Kepala Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Pendidik Dinas Pendidikan Sragen, menyebutkan bahwa Anggrek masih dalam masa magang dan belum resmi menjadi guru tetap.

“Dia masih kuliah semester enam dan belum memenuhi syarat administrasi untuk menjadi pengajar penuh,” jelas Tri. Meski Anggrek sudah mendapatkan izin dari orang tua siswa, menurut Tri, tindakan tersebut tetap melanggar kode etik guru.

“Seorang guru seharusnya bertindak profesional dan memberikan teguran di luar pandangan umum. Tindakan tersebut sebaiknya dilakukan di ruangan privat, bukan di depan publik,” lanjut Tri.

Tri juga menambahkan bahwa pihak Dinas Pendidikan akan memberikan teguran kepada pihak sekolah mengenai prosedur yang lebih baik untuk menangani kasus serupa di masa depan.

Pernyataan Orang Tua Siswa Ayah siswa, Dwi (47), menyatakan bahwa permintaan untuk menggunting seragam tersebut datang langsung dari istrinya. Dwi mengatakan bahwa guru tersebut telah menghubungi istrinya untuk meminta persetujuan.

“Anak saya memang menolak untuk memakai seragam baru, meskipun sudah dibelikan.” Jadi, setelah beberapa kali ditegur, guru menghubungi istri saya dan meminta agar seragam tersebut dipotong,” ujar Dwi.

Dwi menegaskan bahwa ia tidak mempermasalahkan tindakan guru yang memotong seragam anaknya, karena hal itu sudah disetujui oleh orang tua.

“Saya menerima keputusan ini, bahkan istrilah yang meminta agar seragam itu dipotong agar anak kami memakai seragam yang benar,” tambah Dwi.

Dengan klarifikasi tersebut, diharapkan pemahaman mengenai kejadian ini menjadi lebih jelas bagi masyarakat.

Viral, Curhatan Pengemudi Ojol Wanita yang Dianiaya Tukang Ojek Pangkalan di Pantai Melasti

Berita yang viral di media sosial mengungkapkan kisah seorang pengemudi ojek online perempuan yang mengaku dipukul oleh seorang pengemudi ojek pangkalan di Pantai Melasti. Kejadian tersebut berlangsung pada Selasa (22/4/2025) sekitar pukul 11.15 WITA di Jalan Uluwatu, Desa Ungasan, Kuta Selatan.

Perempuan yang mengendarai ojek online tersebut melaporkan bahwa dirinya dipukul oleh tukang ojek pangkalan setelah terlibat pertengkaran. Video yang merekam kejadian ini kemudian tersebar di media sosial.

Kepala Seksi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, membenarkan insiden tersebut. Ia menyebutkan bahwa pengemudi ojek pangkalan yang terlibat adalah Made Suara. Cekcok dimulai ketika sang pengemudi ojol menjemput penumpang di area yang sebenarnya dilarang untuk dijadikan tempat penjemputan oleh ojol.

“Pertengkaran itu terjadi karena pengemudi ojek online melanggar aturan yang melarang penjemputan di dalam kawasan Pantai Melasti,” jelas Sukadi pada Kamis (24/4/2025).

Kasus ini tidak berlanjut ke ranah hukum karena telah diselesaikan dengan mediasi. Sebuah tindakan yang dilakukan oleh seorang pecalang bernama I Wayan Dena, yang melihat peristiwa tersebut dan langsung melerai keduanya. Sukadi juga menambahkan bahwa tidak ada pemukulan yang terjadi, hanya sedikit kontak fisik yang bisa dianggap tidak terlalu signifikan.

Dijelaskan juga bahwa keributan itu terjadi saat sang pengemudi ojol wanita menjemput seorang turis asing di area tersebut, yang kemudian mendapat teguran dari Made Suara. Video yang direkam oleh ojol tersebut menunjukkan bahwa dia merasa diperlakukan kasar oleh tukang ojek pangkalan tersebut.

“Dia (ojol) mengatakan, ‘Saya tidak tahu aturan ini, Pak. Bisa dijelaskan baik-baik. Tapi dia malah memukul saya,’” kata Sukadi, mengutip pengakuan sang pengemudi ojol dalam video yang beredar.