Pasangan ganda putra Indonesia, Sabar Karyaman Gutama dan Moh Reza Pahlevi Isfahani, mengenang momen tak terlupakan mereka di turnamen China Masters 2024. Salah satu yang paling berkesan bagi mereka adalah ketika berhasil mengalahkan pasangan legendaris, Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan, yang akrab dijuluki The Daddies.
Turnamen tersebut menjadi spesial karena mempertemukan mereka dengan pasangan idolanya, sekaligus menandai salah satu penampilan terakhir Hendra/Ahsan sebagai atlet profesional.
“Mungkin cerita paling berkesan adalah saat kami bertanding di China Masters, di penghujung karier Koh Hendra dan Ahsan. Itu menjadi kenangan manis bagi kami,” ujar Sabar saat ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
Meskipun pertemuan mereka terjadi di babak awal, Sabar menyebut momen tersebut akan sulit terulang di masa depan, terutama setelah Hendra/Ahsan resmi pensiun. “Kami merasa bersyukur bisa bertanding melawan mereka, meskipun hanya di babak awal. Tapi, ini adalah kenangan yang akan selalu kami ingat,” tambahnya.
Inspirasi Tak Tergantikan
Sabar dan Reza mengaku sangat mengidolakan Hendra/Ahsan, tidak hanya karena prestasi luar biasa mereka di dunia bulu tangkis, tetapi juga sikap profesional yang selalu ditunjukkan baik di dalam maupun luar lapangan.
“Bukan cuma soal prestasi, tapi bagaimana mereka bersikap. Dedikasi dan komitmen mereka luar biasa, menjadi panutan bagi atlet muda Indonesia,” ungkap Sabar.
Panggung Terakhir di Indonesia Masters 2025
Turnamen Indonesia Masters 2025, yang akan berlangsung dalam waktu dekat, akan menjadi panggung perpisahan resmi bagi Hendra/Ahsan sebagai pemain profesional. Menyadari hal ini, Sabar dan Reza tak lupa menyampaikan doa dan harapan untuk kedua seniornya.
“Kami berharap Koh Hendra dan Koh Ahsan tetap memberikan motivasi bagi kami semua meski sudah tidak bermain. Mereka adalah role model kami di ganda putra,” ujar Sabar penuh haru.
Pesan tersebut juga diiringi doa agar karier Hendra/Ahsan pasca-pensiun tetap membawa dampak positif. “Kami yakin apa pun yang mereka lakukan ke depannya akan menjadi inspirasi dan berkat bagi banyak orang,” tutup Sabar.
Momen di China Masters 2024 kini telah menjadi sejarah, tetapi pengaruh dan inspirasi dari Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan akan terus hidup dalam dunia bulu tangkis Indonesia.