Sekolah di Pedalaman Nias Sepi Tanpa Guru, Siswa Curhat Di Media Sosial

Sebuah video yang menunjukkan kondisi memprihatinkan di SD Negeri 078481 Uluna’ai Hiligo’o Laowo Hilimbaruzo, Nias, viral di media sosial. Dalam video tersebut, siswa-siswa terlihat duduk di ruang kelas tanpa kehadiran seorang guru pun selama hampir sebulan. Kejadian ini menyoroti masalah serius dalam sistem pendidikan di daerah terpencil.

Sekolah yang terletak di Dusun III Desa Laowo Hilimbaruzo ini mengalami kekurangan guru yang parah. Menurut laporan, para guru yang seharusnya mengajar sering kali tidak hadir karena jarak tempuh yang sulit dan medan yang berat. Siswa-siswa tetap datang ke sekolah meskipun tidak ada pembelajaran yang berlangsung. Ini mencerminkan tantangan besar dalam pendidikan di daerah pedalaman, di mana akses dan fasilitas menjadi kendala utama.

Dalam video tersebut, seorang siswa mengungkapkan kekecewaannya dengan mengatakan, “Keadaan guru kami tidak ada satupun.” Ia juga menunjukkan kondisi ruang kelas yang berantakan dan tidak terawat. Video ini menarik perhatian publik dan memicu reaksi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah. Ini menunjukkan bagaimana media sosial dapat menjadi alat untuk menyuarakan masalah sosial dan mendesak tindakan dari pihak berwenang.

Menanggapi viralitas video tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Nias, Kharisman Halawa, mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan guru tinggal lebih dekat dengan sekolah. Ia menyatakan bahwa para guru diwajibkan untuk bermalam di dekat lokasi sekolah demi kelangsungan proses belajar-mengajar. Ini mencerminkan upaya pemerintah untuk mengatasi masalah pendidikan yang telah lama terabaikan.

Kondisi infrastruktur di daerah tersebut sangat mempengaruhi kehadiran guru. Untuk mencapai sekolah, guru harus menempuh perjalanan yang melelahkan, termasuk menyeberangi 13 sungai dan berjalan kaki selama lebih dari dua jam. Kharisman menjelaskan bahwa jika hujan turun, perjalanan bisa memakan waktu hingga empat jam lebih. Ini menunjukkan betapa sulitnya aksesibilitas menjadi faktor utama dalam masalah pendidikan di pedalaman.

Dengan situasi ini, semua pihak berharap agar pemerintah dapat segera mengambil tindakan nyata untuk meningkatkan akses pendidikan di daerah terpencil seperti Nias. Diharapkan bahwa perhatian terhadap infrastruktur dan kesejahteraan guru akan membawa perubahan positif bagi pendidikan anak-anak di pedalaman. Keberhasilan dalam menangani isu ini akan menjadi indikator penting bagi masa depan pendidikan di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang kurang terlayani.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *