https://realaikidodojo.com

Strategi Telisa Falianty: Diplomasi Ekonomi dan Reformasi Domestik Hadapi Tarif AS

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Prof. Telisa Aulia Falianty, menyarankan agar Indonesia menempuh pendekatan negosiasi yang disertai reformasi regulasi dan peningkatan daya saing ekspor sebagai respons terhadap tarif impor dari Amerika Serikat. Menurutnya, aksi balasan seperti menaikkan tarif hanya akan memperburuk situasi dan memicu ketegangan dagang yang merugikan Indonesia dalam jangka panjang. Ia menekankan bahwa solusi terbaik adalah melalui jalur diplomasi, pembenahan kebijakan dalam negeri, dan diversifikasi tujuan ekspor agar tidak terlalu bergantung pada pasar AS.

Telisa juga menyoroti kemungkinan terjadinya pengalihan perdagangan (trade diversion), terutama dari negara seperti Tiongkok yang saat ini menghadapi hambatan ekspor ke AS. Namun, Indonesia belum tentu menjadi pilihan utama bagi negara-negara yang mengalihkan ekspornya. Biasanya, negara-negara maju seperti Jepang, Korea Selatan, atau Uni Eropa menjadi destinasi utama substitusi tersebut. Dalam situasi ini, pemerintah perlu bersiap menghadapi lonjakan impor sekaligus mengamankan pasar domestik tanpa menciptakan hambatan yang dapat dinilai diskriminatif secara internasional.

Ia menambahkan, sebagai anggota ASEAN, BRICS, dan G20, Indonesia harus mengoptimalkan diplomasi multilateral, meski kebijakan Presiden Trump lebih menekankan kesepakatan bilateral. Diplomasi kawasan tetap relevan untuk memperkuat posisi tawar Indonesia. Telisa juga menggarisbawahi bahwa sektor seperti sawit dan tekstil masih memiliki potensi besar untuk menjaga hubungan dagang dengan AS. Ia menilai tarif 32 persen dari AS terhadap produk Indonesia dipicu oleh tuduhan manipulasi kurs dan hambatan non-tarif, yang perlu segera ditangani pemerintah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *