Harga minyak mentah dunia mengalami penurunan pada perdagangan Selasa (14/1), meskipun masih mendekati level tertinggi dalam empat bulan terakhir. Penurunan harga ini terjadi setelah sebelumnya mengalami kenaikan signifikan sebesar 2 persen pada sesi perdagangan yang lebih awal. Pasar terus memantau dampak dari sanksi-sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat (AS) terhadap sektor minyak Rusia.
Berdasarkan laporan dari Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent turun sebesar US$0,22 atau sekitar 0,27 persen, menjadi US$80,79 per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS juga mengalami penurunan sebesar US$0,16 atau 0,2 persen, menjadi US$78,66 per barel.
Perdagangan minyak ini terjadi setelah Departemen Keuangan AS pada Jumat (12/1) menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah perusahaan besar, termasuk Gazprom Neft dan Surgutneftegas, serta 183 kapal yang diduga terlibat dalam perdagangan minyak secara ilegal. Langkah ini diambil untuk menekan industri minyak Rusia dan diperkirakan akan merugikan negara tersebut hingga miliaran dolar setiap bulannya.
Namun, meskipun sanksi tersebut diperkirakan akan memberikan dampak besar terhadap sektor energi Rusia, sejumlah analis menyebutkan bahwa dampak tersebut mungkin akan berkurang. Pasalnya, pembeli dan penjual minyak dunia sudah menemukan cara untuk menghindari dampak dari sanksi yang diterapkan, yang memungkinkan mereka untuk tetap melakukan transaksi meski ada pembatasan.
Robert Rennie, kepala strategi komoditas dan karbon di Westpac, menyatakan bahwa langkah-langkah baru ini dapat mempengaruhi sekitar 800 ribu barel per hari (bpd) ekspor minyak mentah Rusia dalam jangka panjang, serta sebanyak 150 ribu bpd ekspor produk diesel.
Tak hanya itu, enam negara Eropa juga memberikan tekanan pada Uni Eropa (UE) dengan meminta untuk menurunkan batasan harga minyak mentah dan produk olahan Rusia yang telah ditetapkan sebesar US$60 per barel. Tujuan dari permintaan ini adalah untuk semakin membatasi kemampuan Rusia dalam melanjutkan perangnya di Ukraina, dengan menekan pendapatan yang diperoleh dari ekspor energi.
Meskipun harga minyak mentah dunia mengalami penurunan, ketegangan geopolitik yang terus berlangsung dan perkembangan baru dalam kebijakan sanksi tetap menjadi faktor utama yang memengaruhi pasar energi global. Pasar minyak akan terus memantau langkah-langkah selanjutnya yang diambil oleh negara-negara besar terkait situasi ini.