Tag Archives: Bursa Efek

https://realaikidodojo.com

Saham Big Banks Melesat, IHSG Menguat di Tengah Pembagian Dividen

Saham perbankan besar mengalami penguatan signifikan pada perdagangan hari ini, didorong oleh keputusan pembagian dividen yang diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) masing-masing bank. Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto, menyatakan bahwa harga saham bank-bank besar saat ini cukup menarik, terutama dengan adanya dorongan dari sentimen dividen serta penguatan pasar regional Asia.

Rully menjelaskan bahwa penguatan saham-saham perbankan unggulan berkontribusi besar terhadap kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini. Beberapa saham yang menjadi pendorong utama IHSG di antaranya adalah BBCA, BMRI, BBRI, dan TLKM. Kendati demikian, ia mengingatkan bahwa meskipun IHSG mengalami rebound, kondisi ini masih rentan terhadap ketidakpastian global maupun domestik yang masih tinggi.

Berdasarkan data perdagangan pada pukul 15.23 WIB, saham BMRI melonjak 410 poin atau 8,65 persen menjadi 5.150, sementara BBRI meningkat 200 poin atau 5,26 persen ke posisi 4.000. Saham BBNI juga mengalami kenaikan sebesar 360 poin atau 9,23 persen ke level 4.260, diikuti oleh BBTN yang naik 75 poin atau 9,15 persen ke posisi 895. Selain itu, BBCA menguat 500 poin atau 6,21 persen menjadi 8.550.

Sejalan dengan penguatan saham perbankan, IHSG tercatat naik 240,97 poin atau 3,86 persen ke level 6.476,59. Kenaikan ini menunjukkan optimisme investor terhadap prospek saham perbankan, meskipun tetap perlu mewaspadai volatilitas pasar akibat faktor eksternal maupun internal.

IHSG Anjlok Tajam, Pakar: Peran Investor Lokal Sangat Diperlukan

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Budi Frensidy, menegaskan bahwa diperlukan kesediaan investor dalam negeri untuk berperan sebagai market maker dan liquidity provider guna memperbaiki kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Menurutnya, peran ini dapat dijalankan oleh institusi nasional yang memiliki dana kelolaan besar, seperti BPJS Ketenagakerjaan dengan dana sekitar Rp800 triliun, serta lembaga dana pensiun nasional seperti TASPEN dan dana pensiun BUMN. Market maker berfungsi menjaga stabilitas harga saham dengan membeli dan menjual aset keuangan, sedangkan liquidity provider berperan dalam meningkatkan likuiditas pasar dengan memfasilitasi transaksi.

Selain peran investor institusional, Budi juga menyoroti perlunya pemerintah untuk meninjau kembali proyek-proyek ambisius yang dapat membebani kondisi fiskal negara dan keuangan BUMN. Ia menilai bahwa kebijakan yang tidak realistis justru dapat memperburuk situasi ekonomi dan memperlemah kepercayaan pasar. Pendapat ini diperkuat oleh Ekonom LPEM FEB UI, Teuku Riefky, yang menekankan bahwa kepastian kebijakan dan hukum sangat diperlukan untuk mengembalikan kepercayaan investor. Menurutnya, berbagai kebijakan yang berpotensi merugikan, serta isu-isu yang menimbulkan kegaduhan di masyarakat, sebaiknya dikurangi agar pasar kembali stabil.

Kondisi IHSG yang terus melemah juga tercermin dalam keputusan Bursa Efek Indonesia untuk menghentikan sementara perdagangan (trading halt) setelah indeks turun lebih dari 5 persen pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Pada akhir sesi pertama, IHSG merosot 6,12 persen atau 395,87 poin ke level 6.076,08, sementara indeks LQ45 turun 5,25 persen ke posisi 691,08. Pada penutupan perdagangan sore harinya, IHSG masih mencatatkan pelemahan sebesar 3,84 persen ke level 6.223,39, dengan indeks LQ45 turun 2,79 persen ke posisi 709,01.