Tag Archives: Harga Pangan

https://realaikidodojo.com

Serapan Beras Melonjak, Pemerintah Optimistis Setop Impor Tahun Ini

Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono, menegaskan bahwa pihaknya tengah menggenjot serapan beras nasional demi menghentikan impor beras pada tahun 2025. Dalam kunjungannya ke kediaman Presiden ke-7 RI Joko Widodo di Solo, Jawa Tengah, ia menyampaikan bahwa Indonesia berada dalam posisi yang menguntungkan karena produksi dalam negeri tengah melimpah, sementara beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, hingga Jepang justru tengah mengalami krisis pasokan beras. Ia mencontohkan harga beras di Jepang yang melonjak dari Rp40.000 menjadi Rp90.000 per kilogram.

Sudaryono mengungkapkan bahwa hingga masa tanam pertama, serapan beras dan gabah dari petani telah mencapai angka 1,3 juta ton. Ia menargetkan angka itu bisa menyentuh dua juta ton pada akhir April. Bila target tersebut tercapai, Kementerian Pertanian akan segera melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa impor beras tahun ini tidak lagi diperlukan. Sudaryono menekankan bahwa keputusan ini akan diambil berdasarkan kalkulasi yang matang.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa harga beras saat ini dinilai menguntungkan bagi petani dan tetap terjangkau bagi konsumen. Meski ada keluhan terkait serapan gabah yang belum maksimal di beberapa wilayah, ia memastikan bahwa pemerintah akan melakukan perbaikan. Menurutnya, satu dua keluhan tidak bisa menutupi keberhasilan besar yang telah diraih. Ia juga menyampaikan bahwa Presiden Jokowi memberikan apresiasi atas capaian serapan beras yang sangat baik.

Inflasi Rendah Di Indonesia Cerminkan Stabilitas Harga Pangan Di Awal 2025

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa inflasi tahunan Indonesia pada Desember 2024 tercatat sebesar 1,57 persen. Angka ini menunjukkan bahwa inflasi berada di bawah target yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu antara 1,5 persen hingga 3,5 persen. Penurunan inflasi ini mencerminkan stabilitas harga pangan yang berhasil dijaga oleh pemerintah.

Chief Economist PermataBank, Josua Pardede, menyatakan bahwa rendahnya inflasi saat ini mencerminkan efektivitas kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan. Setelah mengalami lonjakan harga pangan akibat fenomena El Nino sebelumnya, kini harga pangan mulai stabil, sehingga memberikan dampak positif terhadap inflasi secara keseluruhan. Ini menunjukkan bahwa intervensi pemerintah dalam sektor pangan sangat penting untuk mengendalikan inflasi.

Meskipun inflasi rendah dapat dilihat sebagai sinyal positif dari kontrol harga yang efektif, Josua juga mengingatkan bahwa hal ini tidak selalu mencerminkan daya beli masyarakat yang kuat. Daya beli masyarakat tetap penting untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Konsumsi rumah tangga yang stabil pada tingkat 4,9 persen di tahun 2024 menunjukkan bahwa meskipun inflasi rendah, masyarakat masih mampu berbelanja. Ini menandakan adanya keseimbangan antara stabilitas harga dan kemampuan masyarakat untuk membeli barang.

Ekonom lain, Mohammad Faisal dari CORE Indonesia, menekankan pentingnya memperhatikan permintaan domestik untuk menjaga tingkat inflasi tetap stabil. Ia mengingatkan bahwa jika daya beli masyarakat tidak meningkat, inflasi dapat kembali menurun. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan permintaan domestik harus menjadi fokus utama pemerintah agar pertumbuhan ekonomi tetap terjaga. Ini menunjukkan bahwa kebijakan ekonomi harus seimbang antara pengendalian inflasi dan dukungan terhadap daya beli.

Josua Pardede memproyeksikan bahwa inflasi pada tahun 2025 akan meningkat menjadi sekitar 2,2 persen hingga 2,3 persen. Meskipun demikian, ia menekankan perlunya pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia untuk mendukung permintaan domestik dan investasi. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun inflasi diperkirakan meningkat, langkah-langkah kebijakan yang tepat dapat membantu menjaga stabilitas ekonomi.

Dengan inflasi yang rendah dan stabilitas harga pangan yang terjaga, tahun 2025 diharapkan menjadi tahun penuh tantangan sekaligus peluang bagi perekonomian Indonesia. Semua pihak kini diajak untuk memperhatikan perkembangan situasi ini dan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat. Keberhasilan dalam menjaga daya beli dan pertumbuhan ekonomi akan sangat bergantung pada kebijakan pemerintah dan respons masyarakat terhadap kondisi pasar yang dinamis.