Viral Pria Di Dogiyai Minta Uang Permisi Rp 1 M ke Pengawal Paslon Gubernur

Jakarta — Sebuah video yang viral di media sosial menunjukkan seorang pria yang meminta uang senilai Rp 1 miliar kepada pengawal salah satu pasangan calon (paslon) gubernur. Insiden ini terjadi saat pengawal tersebut sedang mendampingi paslon dalam kampanye di kawasan Dogiyai, Papua, dan langsung menjadi sorotan publik.

Dalam video tersebut, pria yang tidak diketahui identitasnya terlihat mendekati pengawal dengan nada yang cukup tegas. Ia meminta uang tersebut dengan alasan ingin mendapatkan izin untuk beroperasi di wilayah tersebut. Tindakan pria tersebut dinilai oleh banyak netizen sebagai aksi pemerasan yang merugikan, terutama di tengah suasana politik menjelang pemilihan gubernur.

Pengawal yang menjadi sasaran permintaan itu tampak kebingungan dan mencoba menjelaskan bahwa permintaan tersebut tidak mungkin dipenuhi. “Kami tidak bisa memberikan uang sebanyak itu. Kami di sini untuk menjalankan tugas dan tidak berwenang untuk memberikan uang,” ujarnya dalam video tersebut. Reaksi pengawal yang tenang di tengah situasi yang menegangkan itu mendapatkan pujian dari pengguna media sosial.

Insiden ini juga mengundang komentar dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat setempat. Banyak yang menilai bahwa tindakan seperti itu mencerminkan tantangan yang dihadapi dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama masa kampanye. “Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi, dan semua pihak dapat menghormati proses demokrasi,” kata seorang aktivis lokal.

Pihak kepolisian Dogiyai telah mengonfirmasi bahwa mereka akan menyelidiki insiden ini untuk memastikan bahwa tidak ada tindakan pemerasan yang berlangsung di tengah masyarakat. Mereka mengimbau agar masyarakat tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak berdasar dan tetap berfokus pada pemilihan yang damai. Dengan semakin banyaknya kejadian serupa, penting bagi semua pihak untuk menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan keamanan publik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *