Mantan Kepala Balitbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung (MA), Zarof Ricar, didakwa terlibat dalam pemufakatan jahat bersama pengacara Gregorius Ronald Tannur, Lisa Rachmat, untuk memberikan atau menjanjikan uang sebesar Rp5 miliar kepada Ketua Majelis Kasasi MA, Hakim Agung Soesilo. Tujuan dari tindakan ini adalah untuk mempengaruhi keputusan hakim dalam perkara kasasi agar mengeluarkan vonis bebas terhadap Ronald Tannur, yang sebelumnya diputuskan oleh Pengadilan Negeri (PN) Surabaya pada 24 Juli 2024.

Jaksa dalam pembacaan surat dakwaan di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Senin (10/2), menyebutkan bahwa perbuatan tersebut melibatkan percakapan tentang memberi uang sebesar Rp5 miliar kepada hakim Soesilo sebagai upaya untuk memengaruhi putusan kasasi Gregorius Ronald Tannur.

Perkara ini diperiksa oleh ketua majelis Soesilo bersama hakim anggota Sutarjo dan Ainal Mardhiah. MA kemudian membatalkan vonis bebas terhadap Ronald Tannur pada 22 Oktober 2024 dan menjatuhkan hukuman penjara lima tahun. Namun, dalam keputusan tersebut, terdapat dissenting opinion dari Soesilo yang berpendapat bahwa tidak ada niat jahat dari Ronald Tannur untuk membunuh Dini Sera Afriyanti.

Dalam prosesnya, Zarof Ricar aktif memberikan informasi kepada Lisa Rachmat, termasuk melalui pesan WhatsApp pada 8 Oktober 2024, yang menyatakan bahwa tugas sudah dilaksanakan. Lisa kemudian menyerahkan uang Rp2,5 miliar dalam pecahan dolar Singapura untuk pengurusan perkara kasasi tersebut pada 12 Oktober 2024 di rumah Zarof di Jakarta Selatan.

Akhirnya, total uang yang diterima Zarof dari Lisa Rachmat untuk diberikan kepada hakim Soesilo mencapai Rp5 miliar, yang disimpan di rumahnya.