Tag Archives: Pembiayaan Syariah

https://realaikidodojo.com

Sektor Keuangan Syariah Meningkat, OJK Dorong Inklusi Hingga Pelosok Desa

Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mirza Adityaswara, menyampaikan bahwa sektor jasa keuangan (SJK) syariah terus menunjukkan kinerja positif hingga Februari 2025. Dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan di Jakarta, ia mengungkapkan bahwa pembiayaan perbankan syariah tumbuh sebesar 9,17 persen, kontribusi asuransi syariah naik 7,91 persen, dan piutang pembiayaan syariah meningkat 9,98 persen secara tahunan.

Terkait penguatan kelembagaan, sebanyak 41 perusahaan asuransi dan reasuransi telah menyerahkan Rencana Kerja Pemisahan Unit Syariah (RKPUS) pada akhir 2023. Dari jumlah itu, 29 unit usaha syariah telah menyatakan akan melakukan pemisahan atau spin-off sesuai dengan ketentuan POJK Nomor 11 Tahun 2023. Pada tahun ini, direncanakan 18 unit akan melaksanakan spin-off, sedangkan delapan unit lainnya akan mengalihkan portofolionya kepada perusahaan asuransi yang sudah berdiri.

Di sisi lain, OJK terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah melalui sejumlah program. Di antaranya, penyusunan buku khutbah bertema keuangan syariah, kajian pengembangan asuransi karbon syariah, serta peluncuran Ekosistem Pusat Inklusi Keuangan Syariah (EPIKS) di pedesaan. Program EPIKS merupakan kolaborasi antara OJK, KNEKS, Kementerian Desa, dan Kementerian Agama yang bertujuan memperluas akses keuangan syariah lewat peran strategis penyuluh agama serta BUMDes sebagai agen laku pandai syariah. Implementasi awal program ini akan dimulai di wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.

BSI Regional VIII Surabaya Catat Pertumbuhan Pesat di 2024 Berkat Bisnis Emas dan Haji

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Regional VIII Surabaya mencatat kinerja gemilang sepanjang 2024, didorong oleh pertumbuhan signifikan pada segmen bisnis ritel, terutama produk emas dan tabungan haji. Regional CEO BSI Regional VIII Surabaya, Jajang Abdul Karim, mengungkapkan bahwa kedua segmen tersebut mencatat lonjakan pertumbuhan masing-masing sebesar 60 persen dan 23 persen secara tahunan. Keunggulan produk serta layanan berbasis keuangan syariah menjadi faktor utama yang mendorong penetrasi dan inklusi layanan di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sepanjang 2024, pembiayaan Gadai Emas di wilayah ini mencapai Rp1,1 triliun, tumbuh 26 persen secara tahunan. Produk Cicil Emas bahkan mencatat lonjakan hingga 132 persen dengan total nilai mencapai Rp971 miliar. Mayoritas nasabah yang menggunakan layanan ini berasal dari generasi muda berusia 20 hingga 30 tahun. Selain itu, Tabungan Haji BSI juga mengalami peningkatan sebesar 23 persen, dengan jumlah nasabah mencapai 107 ribu orang dan total simpanan sebesar Rp556 miliar. Menurut Jajang, emas semakin diminati sebagai instrumen investasi syariah yang tahan terhadap inflasi, sementara Tabungan Haji menjadi solusi persiapan ibadah ke Tanah Suci.

Selain bisnis emas dan haji, BSI Regional VIII Surabaya juga mencatat pertumbuhan positif di berbagai sektor. Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp30 triliun atau naik 20,2 persen secara tahunan, sementara total pembiayaan mencapai Rp25 triliun dengan pertumbuhan 15,3 persen, sehingga total aset meningkat menjadi Rp30,6 triliun atau tumbuh 19,4 persen. Fokus utama BSI dalam menjaga pertumbuhan ini terletak pada pembiayaan berkualitas, transformasi digital, serta inovasi produk dan layanan. Dengan enam area operasional, 165 kantor cabang, 637 ATM, dan 22 ribu BSI Agen, layanan digital BSI semakin berkembang. Hingga Januari 2025, aplikasi mobile banking BYOND by BSI telah memiliki 300 ribu pengguna di wilayah tersebut.