Sebuah video yang memperlihatkan seorang perwira Polda Maluku menganiaya seorang driver online di Jakarta viral di media sosial. Dalam rekaman tersebut, tampak anggota polisi tersebut memukul driver yang diduga terlibat cekcok dengan dirinya di tengah jalan. Kejadian ini langsung menuai kecaman dari masyarakat, dan korban segera melapor ke pihak berwajib.
Korban, yang merupakan seorang driver online berusia 30 tahun, mengaku tidak terima dengan perlakuan kasar yang diterimanya. Dalam laporannya, korban menjelaskan bahwa insiden bermula ketika dirinya mengantarkan penumpang di kawasan Jakarta Selatan dan tiba-tiba dihentikan oleh oknum polisi. Tanpa alasan yang jelas, perwira tersebut langsung memukul wajahnya. Korban merasa diperlakukan tidak adil karena dirinya merasa tidak melakukan kesalahan apapun.
Kejadian ini memicu protes keras dari masyarakat, terutama netizen yang mendesak agar pihak kepolisian menindak tegas oknum perwira tersebut. Banyak yang merasa bahwa kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian tidak dapat dibenarkan, apalagi jika dilakukan kepada warga sipil tanpa alasan yang jelas. Polda Maluku pun merespons dengan menyatakan akan melakukan investigasi terkait insiden tersebut dan menjanjikan sanksi bagi oknum yang bersalah.
Pihak kepolisian Jakarta dan Polda Maluku kini tengah menyelidiki kasus ini lebih lanjut. Polisi sedang memeriksa saksi-saksi, termasuk penumpang yang berada di dalam mobil pada saat kejadian. Selain itu, pihak berwajib juga berencana memeriksa rekaman video yang viral sebagai bagian dari bukti untuk menindaklanjuti laporan korban.
Insiden ini menjadi sorotan publik karena menyangkut perlakuan aparat kepolisian terhadap masyarakat. Banyak yang berharap agar kejadian ini menjadi pelajaran bagi seluruh anggota polisi untuk bertindak profesional dan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Citra kepolisian sebagai pelindung dan pengayom masyarakat semakin diuji, dan masyarakat menuntut agar transparansi dan akuntabilitas dalam penanganan kasus ini tetap dijaga.
Korban berharap agar proses hukum berjalan dengan adil dan pelaku mendapatkan sanksi yang setimpal dengan perbuatannya. Masyarakat juga berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi, dan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian bisa tetap terjaga. Kasus ini menjadi contoh penting tentang perlunya penegakan hukum yang berkeadilan, serta pengawasan terhadap tindakan aparat penegak hukum agar tidak menyalahgunakan wewenangnya.