Pada tanggal 18 Oktober 2024, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut menunjukkan tren positif, yang diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat. Hal ini menjadi berita baik di tengah tantangan ekonomi global yang belum sepenuhnya pulih.
Berdasarkan laporan terbaru, pertumbuhan ekonomi Kaltim mencapai 6,5% pada kuartal ketiga tahun 2024. Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang berada di angka 5,2%. Gubernur Kaltim menyatakan bahwa peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya investasi di sektor pertambangan dan energi, serta dukungan terhadap UMKM lokal.
Pemerintah Kaltim juga memperkenalkan berbagai strategi untuk meningkatkan daya beli masyarakat, termasuk program bantuan sosial dan subsidi bagi kelompok rentan. “Kami ingin memastikan bahwa setiap lapisan masyarakat mendapatkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi ini,” ujar Gubernur. Ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan konsumsi domestik.
Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga menjadi fokus utama dalam menjaga stabilitas ekonomi. Pemerintah menyediakan pelatihan dan akses pembiayaan yang lebih baik bagi pelaku UMKM. Dengan demikian, diharapkan UMKM dapat berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian daerah dan meningkatkan lapangan kerja.
Selain itu, pembangunan infrastruktur yang terus berjalan di Kaltim, seperti jalan, pelabuhan, dan fasilitas publik, juga menjadi faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. “Infrastruktur yang baik akan memperlancar distribusi barang dan jasa, serta menarik lebih banyak investasi,” tambah Gubernur.
Dengan langkah-langkah ini, Kaltim berharap dapat mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi dan menjaga daya beli masyarakat. Pemerintah optimis bahwa kombinasi antara investasi, pengembangan UMKM, dan infrastruktur yang kuat akan menghasilkan perekonomian yang lebih berkelanjutan di masa depan. Masyarakat Kaltim diharapkan dapat merasakan dampak positif dari kebijakan ini dalam waktu dekat.