Jakarta – Perusahaan perbankan internasional, Standard Chartered, mengumumkan kerjasama strategis senilai Rp2 triliun dengan perusahaan fintech peer-to-peer (P2P) lending Indonesia, Amartha. Kerjasama ini bertujuan untuk memperluas akses keuangan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, serta mendukung inklusi keuangan digital yang semakin berkembang di Asia Tenggara.
Melalui kemitraan ini, Standard Chartered dan Amartha berencana untuk memberikan pendanaan kepada lebih banyak UMKM di Indonesia, yang saat ini masih menghadapi kesulitan dalam mengakses layanan keuangan formal. Amartha, yang telah beroperasi sebagai platform P2P lending, akan memanfaatkan dana dari Standard Chartered untuk memperluas jaringan peminjam dan memfasilitasi akses modal yang lebih mudah bagi pelaku usaha mikro. Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia dengan membantu UMKM tumbuh dan berkembang.
Dengan investasi sebesar Rp2 triliun, kedua pihak berharap untuk meningkatkan jumlah pinjaman yang disalurkan kepada UMKM hingga mencapai angka yang lebih tinggi dalam beberapa tahun mendatang. Amartha akan menggunakan dana ini untuk memperbesar kapasitas pinjaman dan memperluas cakupan peminjam di seluruh Indonesia, terutama di daerah-daerah dengan akses terbatas terhadap lembaga keuangan. “Ini adalah langkah besar untuk meningkatkan akses keuangan bagi pelaku UMKM yang selama ini terpinggirkan,” kata Juru Bicara Standard Chartered dalam keterangan resminya.
Kerja sama ini juga sejalan dengan komitmen Standard Chartered untuk mendukung inklusi keuangan digital, yang telah menjadi prioritas utama banyak perusahaan global. Melalui platform P2P lending seperti Amartha, yang menghubungkan pemberi pinjaman langsung dengan peminjam, proses peminjaman uang menjadi lebih cepat, transparan, dan efisien. Inisiatif ini juga membuka peluang baru bagi masyarakat Indonesia untuk mengakses produk keuangan yang sebelumnya tidak terjangkau.
Kerjasama ini diharapkan tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, tetapi juga mempercepat digitalisasi sektor keuangan. Dengan berkembangnya akses keuangan digital bagi UMKM, sektor ini akan semakin terintegrasi dalam ekosistem ekonomi digital global. Inisiatif ini juga dapat memberikan pelajaran bagi negara lain di Asia Tenggara dalam menciptakan solusi finansial yang inklusif dan berbasis teknologi, untuk mengurangi ketimpangan ekonomi.