Author Archives: ilnas

Viral! Pendaki Langgar Pembatas dan Injak Situs Watu Kenteng di Gunung Merbabu

Di media sosial, beredar video yang menunjukkan sekelompok pendaki yang tampak menginjak Situs Watu Kenteng, sebuah lokasi yang dianggap keramat di puncak Gunung Merbabu. Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @jejakbackpacker, yang dalam keterangannya menyebutkan bahwa meskipun sudah ada pembatas, rombongan pendaki tersebut tetap melangkah di atas situs tersebut.

Dalam deskripsi video tersebut, dijelaskan bahwa Situs Watu Kenteng adalah sebuah batu lumpang yang terletak di puncak Gunung Merbabu, yang pada masa lalu dianggap memiliki nilai spiritual.Dalam video yang viral itu, para pendaki terlihat berfoto bersama di atas situs yang seharusnya dilindungi. Beberapa pendaki tampak duduk, sementara yang lain berdiri, dan beberapa di antaranya sedang melakukan swafoto, meskipun sudah ada rantai pembatas di sekitar situs tersebut.

Pihak Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) kini sedang melakukan penyelidikan terkait insiden ini. Mereka telah menghubungi beberapa akun media sosial yang mengunggah video tersebut, namun hingga kini belum mendapat respons. Mereka juga berupaya melacak asal-usul rombongan pendaki tersebut.

Situs Watu Kenteng, yang terletak di puncak Kenteng Songo, memiliki nilai sejarah yang penting. Oleh karena itu, pihak BTNGMb memasang pagar pembatas untuk melindungi situs dari kerusakan atau vandalisme. Mereka berharap pembatas tersebut bisa menjaga situs tersebut agar tidak rusak akibat ulah pendaki yang tidak bertanggung jawab.

Nathalie Holscher Gegerkan Sidrap Setelah Disawer Saat Nge-DJ

Nathalie Holscher sempat dibuat bingung setelah terlibat masalah akibat mengunggah foto saat mendapatkan saweran saat tampil sebagai DJ di sebuah tempat hiburan malam di Sidrap, Sulawesi Selatan. Unggahan tersebut menyebabkan kehebohan di seluruh kabupaten, hingga Bupati Sidrap pun mendapat teguran dari Kementerian Dalam Negeri.

Ini dia kronologi selengkapnya: pada Sabtu (12/4), Nathalie tampil sebagai DJ di sebuah klub malam dan menerima saweran dari penonton. Seorang pengunjung kemudian naik ke panggung dan melemparkan uang di tengah penampilannya.

Di unggahan lainnya, terlihat uang saweran itu diletakkan di atas meja DJ dekat peralatan milik Nathalie, bahkan ada juga tumpukan uang di atas kardus dan di lantai klub. Nathalie juga membagikan momen saat dirinya berbaring di atas uang saweran. Namun, unggahan tersebut akhirnya dihapus dari akun media sosial pribadinya.

Konten tersebut menjadi viral di media sosial dan menarik perhatian pemerintah setempat. Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, menyebutkan kejadian ini dalam pidatonya pada Rabu (16/4), mengungkapkan kekecewaannya atas video yang tersebar. Ia khawatir viralnya video tersebut bisa memberikan dampak negatif terhadap citra Sidrap.

Lebih lanjut, Syahar menjelaskan bahwa Kementerian Dalam Negeri telah menghubunginya melalui pesan WhatsApp, menyoroti kegiatan yang terjadi di lokasi Nathalie tampil. “Saya sangat sedih, dua hari ini saya merasa kecewa. Setelah 40 hari bekerja keras, satu malam saja bisa merusak segalanya,” ujar Syahar seperti dikutip dari detikSulsel.

Syahar merasa konten yang viral bisa memicu perilaku yang tidak pantas di wilayahnya, sehingga ia memerintahkan Satpol PP Sidrap untuk melakukan razia di sekitar lokasi kejadian.

Sementara itu, Nathalie Holscher merasa kebingungannya semakin bertambah. Ia menulis di Instagram, menjelaskan bahwa apa yang dilakukannya adalah bentuk apresiasi terhadap dirinya sebagai seorang DJ. “Saya diundang dan bangga dengan kinerja saya. Kenapa saat saya tampil, semuanya jadi viral dan heboh?” tulisnya.

Kehebohan terus berlanjut dengan permintaan agar Nathalie kembali ke Sidrap, bukan untuk tampil sebagai DJ, melainkan untuk meminta maaf. “Kenapa saya harus minta maaf? Apa yang salah dengan saya? Saya kan hanya tamu undangan, dan apakah karena saya disawer, jadi semuanya heboh?” katanya.




Mengenal Usaha Nenek Pemilik Rumah Luas yang Viral di Media Sosial

Sebuah video tur rumah nenek yang viral di media sosial baru-baru ini menarik perhatian banyak netizen, khususnya karena menampilkan halaman rumah yang sangat luas. Konten tersebut memicu rasa penasaran mengenai pekerjaan sang pemilik rumah.

Melalui akun TikTok @tzaltedcaramel, Namiya, pemilik akun, menjelaskan bahwa rumah yang ditampilkan dalam video tersebut adalah milik neneknya. Ia juga menyebutkan bahwa neneknya tidak bekerja secara formal, namun memiliki usaha yang menjadi sumber penghasilannya.

“Nenek nggak kerja di tempat lain, tapi punya usaha,” ucap Namiya dalam video tersebut.

Dalam percakapan dengan detikProperti, Namiya mengungkapkan bahwa usaha sang nenek berfokus pada perabotan kayu jati. Usaha ini sebenarnya sudah dimulai oleh sang kakek.

“Keluarga kami memang menjual perabot kayu jati. Selain itu, kami juga terlibat dalam bisnis kelapa sawit yang membantu menjaga kestabilan finansial,” jelas Namiya.

Ia juga menambahkan bahwa hampir seluruh anggota keluarga terlibat dalam bisnis perabot kayu jati, termasuk saudara-saudara neneknya dan bahkan cucu-cucunya. Mereka sudah lama bekerja sama dengan pengrajin perabotan dan menerima pesanan perabotan sesuai kebutuhan.

Namiya melanjutkan cerita tentang bagaimana neneknya pertama kali membeli rumah di kawasan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara sekitar tahun 1970 hingga 1980-an. Seiring waktu, neneknya juga membeli beberapa tanah di sekitar rumah tersebut, sehingga kini total luas tanah rumahnya mencapai sekitar 9.000 meter persegi.

“Awalnya rumah nenek terpisah dengan halaman yang tidak terlalu luas. Dulu rumahnya sederhana, dengan jalan gang sempit. Berbeda dengan sekarang, di mana orang biasanya menjual rumah secara langsung. Nenek lebih memilih membeli tanah di sekelilingnya, dan lama kelamaan rumahnya jadi lebih luas,” kenangnya.

Lebih dari sekadar rumah tinggal, area tersebut juga dipenuhi berbagai bangunan lainnya. Di sekitar rumah tinggal, terdapat dua rumah joglo kecil, satu joglo besar, empat rumah untuk pekerja, kamar mandi umum, garasi mobil, dan kandang burung. Rumah tinggal tersebut memiliki empat kamar tidur, lima kamar mandi, ruang cuci, ruang pakaian, dan ruang tamu.

Video yang viral di TikTok menunjukkan betapa luas dan teratur area sekitar rumah nenek Namiya. Dalam video tersebut, Namiya membuka gerbang besar berwarna hijau dan menunjukkan jalan berliku yang cukup lebar, cocok untuk akses kendaraan. Di sisi kiri dan kanan jalan, terlihat taman yang luas dengan berbagai tanaman yang terawat dengan baik.

Menurut Namiya, rumah tersebut dihuni oleh neneknya, keluarga tantenya, serta sejumlah pekerja. Ia menambahkan bahwa awalnya video tur rumah nenek tersebut viral sebagai bagian dari tren yang sedang populer, namun teman-temannya sudah lama tahu bahwa rumah neneknya memang sangat besar dan memiliki halaman yang luas.

“Rumah nenek sebenarnya tidak terlalu besar, tapi halamannya sangat luas,” ungkap Namiya.

KAI Lakukan Penyidikan Internal Terkait WNA yang Naik Kereta Batu Bara

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre IV Tanjungkarang tengah melakukan penyelidikan internal terkait dengan insiden yang melibatkan warga negara asing (WNA) yang menaiki Kereta Batu Bara Rangkaian Panjang (Babaranjang) dari Lampung menuju Sumatera Selatan. Jika terbukti adanya kelalaian dari pihak internal, sanksi akan diberikan sesuai ketentuan yang berlaku.

Manager Humas KAI Divre IV Tanjungkarang, Azhar Zaki Assjari, mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa ini. “Kami akan menyelidiki lebih dalam dan melakukan investigasi terhadap kejadian ini. Jika terbukti ada kelalaian dari petugas, kami akan menindaklanjuti sesuai dengan aturan yang berlaku,” ujar Zaki pada Senin (14/4/2025), dikutip dari detikSumbagsel.

Zaki menambahkan bahwa jika terbukti ada kelalaian dari petugas yang bertugas, sanksi yang sesuai dengan regulasi akan dikenakan kepada yang bersangkutan.

Sebelumnya, Zaki juga menyatakan bahwa tindakan WNA tersebut berpotensi membahayakan keselamatan baik bagi pelaku maupun operasional kereta api itu sendiri. “Kami sangat menyesalkan kejadian yang diduga terjadi pada hari Minggu, 27 Oktober 2024. Kereta Babaranjang adalah rangkaian yang digunakan untuk angkutan barang dan tidak diperuntukkan bagi penumpang,” katanya.

Terkait dengan pelanggaran hukum, Zaki mengungkapkan bahwa peraturan yang dilanggar adalah Undang-Undang Perkeretaapian No. 23 Tahun 2007, yang dengan jelas melarang setiap orang untuk berada di bagian kereta yang tidak ditujukan bagi penumpang.

Dengan perubahan ini, artikel tetap mempertahankan esensi yang sama, namun disajikan dalam bentuk yang berbeda untuk menghindari masalah plagiasi.

Viral! Turis Asing Nekat Tumpang Kereta Barang Babaranjang Terpanjang di Sumatera

Sebuah video yang viral menunjukkan seorang turis asing yang berhasil menyusup dan menumpang kereta Babaranjang, sebuah kereta barang dengan rangkaian gerbong terpanjang di Pulau Sumatera. Turis tersebut dikenal dengan nama Vagabond, yang membuat video berdurasi 31 menit 3 detik yang menceritakan perjalanannya dari Jakarta menuju Pulau Sumatera.

Vagabond melakukan perjalanan jauh ini dengan satu tujuan: merasakan sensasi menumpang kereta Babaranjang yang biasanya digunakan untuk mengangkut batu bara di Sumatera.

Kereta Babaranjang (Batu Bara Rangkaian Panjang) bukanlah kereta biasa. Kereta barang ini memiliki sejarah panjang sejak era kolonial Belanda, yang pada awalnya digunakan untuk mengangkut gula pasir. Kemudian, PT Bukit Asam mengubah fungsinya untuk mengangkut batu bara, yang digunakan sebagai bahan bakar di PLTU Suralaya yang menyuplai listrik ke seluruh Pulau Jawa.

Kereta ini membawa batu bara dari Stasiun Tanjung Enim di Sumatera Selatan menuju Stasiun Tarahan di Lampung, menempuh jarak sejauh 409 kilometer.

Perjalanan Vagabond dimulai dari Stasiun Rangkasbitung. Dari sana, ia melanjutkan perjalanannya menuju pelabuhan Merak, dan menyeberang ke Lampung. Di Bandar Lampung, Vagabond merencanakan bagaimana cara bisa menumpang kereta barang Babaranjang. Meskipun sempat tertinggal, akhirnya ia berhasil menyelinap masuk ke dalam kereta Babaranjang yang kosong, dan perjalanannya melintasi Pulau Sumatera pun dimulai.

Vagabond Dokumentasikan Perjalanan Seru di Dalam Kereta Babaranjang dan Pemandangan Sumatera. Namun, ia sangat berhati-hati agar tidak menarik perhatian dan tidak tertangkap petugas. Kereta Babaranjang yang ditumpanginya sempat berhenti beberapa kali di stasiun atau saat bertemu dengan kereta lain. Meski begitu, Vagabond tetap melanjutkan perjalanannya hingga sampai di stasiun terakhir di Sumatera Selatan.

Perjalanan Vagabond di kereta Babaranjang, dari pagi hingga malam, akhirnya berakhir di Sumatera Selatan. Dalam video penutupnya, Vagabond menyampaikan, “Perjalanan keliling Sumatera dengan kereta ini adalah pengalaman yang luar biasa. Saya mendapatkan kesempatan untuk melihat tempat-tempat yang jarang dikunjungi di bagian barat Indonesia dan melihat negara ini dari sudut pandang yang berbeda.” Ia juga menambahkan, “Saya berharap bisa menjelajahi lebih banyak lagi keindahan negara ini di masa depan. Terima kasih telah menonton video ini.”

Itulah ringkasan perjalanan Vagabond, yang berhasil menumpang kereta barang legendaris Babaranjang di Sumatera.

Viral Wanita Coba Bulu Mata Palsu untuk Tampil Cantik, Justru Berakhir Panik

Bulu mata kluster kini sedang populer sebagai tren kecantikan. Namun, seorang wanita justru menjadi viral setelah mengalami kejadian yang tak terduga saat mencoba tren tersebut. Wanita ini membagikan pengalamannya setelah menggunakan bulu mata kluster (cluster lashes), di mana lem yang digunakan untuk menempelkan bulu mata palsu malah masuk ke dalam matanya dan menyebabkan kepanikan.

Kisahnya mulai viral setelah dia mengunggah video di TikTok melalui akun @otnayrehecinaj, memperlihatkan kondisi matanya yang masih terdapat lem cluster lashes yang menempel.

Dalam video tersebut, dia menulis, “Cluster lashes tidak cocok untuk semua orang. Lemnya masuk, saya bawa tidur, nggak terasa, tapi pas bangun baru kerasa. Rasanya ganjel, nggak bisa melek dengan benar, dan terus keluar air mata,”.

Cluster lashes adalah jenis bulu mata palsu yang terdiri dari beberapa helai bulu mata yang diikat bersama, memberikan efek bulu mata yang lebih tebal, dramatis, dan tampak lebih natural.

Video unggahan tersebut kini telah ditonton lebih dari 5,3 juta kali dan memicu beragam komentar dari netizen yang juga mengalami hal serupa. Beberapa memberikan saran tentang cara menggunakan cluster lashes dengan lebih hati-hati, seperti membersihkannya dengan benar dan tidak membiarkannya terpasang terlalu lama.

Salah satu komentar dari pengguna TikTok @ʚଓ mengungkapkan pengalamannya, “Saya juga merasa sakit mata setelah memakai cluster lashes selama lebih dari seminggu. Awalnya saya mengabaikan, tapi ternyata benar karena cluster lashes.”

Janice Heryanto, wanita yang berbagi kisah ini, mengaku tidak membersihkan dengan sempurna setelah menggunakan cluster lashes, sehingga lem yang tertinggal akhirnya masuk ke matanya. Ia merasa panik karena kejadian tersebut adalah pengalaman pertamanya. Setelah mencoba membersihkan matanya, lem tersebut akhirnya bisa keluar.

Keputusan untuk berhati-hati dan membersihkan dengan seksama menjadi penting saat menggunakan cluster lashes, agar terhindar dari masalah serupa.

Antrean Panjang Pendaki Gunung Raung Jadi Viral, Jumlah Pendaki Membeludak

Antrean panjang pendaki yang ingin mendaki Gunung Raung menjadi viral di media sosial baru-baru ini. Sejak dibuka pada 3 April lalu, jumlah pendaki yang menuju ke puncak gunung setinggi 3.344 MDPL ini mengalami lonjakan yang sangat signifikan. Pada 4 April, jumlah pendaki bahkan mencapai lebih dari 200 orang.

Kondisi ini mengakibatkan jalan menuju puncak pendakian sempat macet, dan antrean panjang para pendaki tak terhindarkan. Beberapa pendaki terpaksa berdiri dan berjalan dengan sangat lambat, bahkan lebih dari dua jam, hanya untuk sampai ke puncak. Kondisi ini pun segera tersebar luas di media sosial, memicu berbagai reaksi dari warganet.

Namun, menurut Eko Wahyu Dianto, salah satu pemandu pendakian dari pintu Kalibaru, situasi tersebut hanya terjadi pada satu hari tersebut. Eko mengungkapkan bahwa apa yang terlihat di media sosial tidak sepenuhnya mencerminkan keadaan yang ada di lapangan. Ia menjelaskan bahwa pada hari tersebut, ia memandu sekitar 50 orang yang sedang beristirahat di area camping Gunung Raung. Untuk menghindari kemacetan, pendaki diatur bergantian agar tidak terlalu banyak yang naik ke puncak pada waktu yang bersamaan.

“Kondisi yang tersebar di sosial media terkadang berlebihan dan tidak terkonfirmasi langsung kepada kami. Di lapangan, meskipun pendaki banyak, Alhamdulillah semuanya aman karena setiap pendaki wajib menggunakan jasa guide,” ujar Eko kepada detikJatim pada 9 Mei 2025.

Menurut Eko, lonjakan jumlah pendaki terjadi setelah penutupan pendakian selama Ramadan dan bertepatan dengan libur panjang Idul Fitri. Ia mengatakan, “Selama Ramadan pendakian ditutup, baru dibuka pada 3 April. Ditambah lagi dengan libur panjang, jadi banyak yang mendaki. Ini adalah jumlah tertinggi yang pernah ada, biasanya hanya sekitar 150 pendaki, kali ini sampai lebih dari 200 orang.”

Meskipun status Gunung Raung berada di level waspada 2, pendakian tetap dibuka dengan aturan yang ketat. Masyarakat diimbau untuk tidak mendekati radius 3 kilometer dari puncak, sesuai dengan surat edaran dari pihak PVMBG.

Eko juga menambahkan bahwa dalam sehari, ia biasanya memandu antara 15 hingga 20 orang dengan biaya perjalanan yang cukup terjangkau, yakni Rp 400 ribu per orang.

Sandra Wilda (28), salah satu pendaki yang berangkat bersama rombongan pada 5 April, mengungkapkan bahwa meski jalur pendakian sangat padat, ia tetap semangat. “Semangat kak, malah rame jadi senang. Bisa menikmati sih karena emang suka,” ujarnya.

Dengan demikian, meskipun jumlah pendaki yang meningkat sangat signifikan, pihak pengelola memastikan bahwa pendakian Gunung Raung tetap berjalan dengan aman dan teratur, berkat pengawasan ketat dan adanya pemandu yang membantu setiap kelompok pendaki.

Truk Sampah Rusak Sebabkan Muatan Berhamburan, Pemkot Semarang Beri Penjelasan

Sebuah video yang memperlihatkan truk pengangkut sampah melaju dengan bak rusak dan sampah berhamburan di jalanan menjadi viral di Semarang. Dalam video tersebut, terlihat dua truk pengangkut sampah melintas di Jalan Arteri Yos Sudarso. Truk yang ada di belakang menunjukkan kerusakan parah pada baknya, dengan lubang besar yang menyebabkan sampah tercecer di jalan.

Salah satu akun Instagram, @semarangskyperject, yang mengunggah video itu menyertakan komentar, “Kebangetan! Sudah rusak parah tetap dipakai. Apakah Semarang begitu kekurangan dana hingga tidak bisa membeli truk sampah yang layak?”

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, Arwita Mawarti, segera merespons dengan memerintahkan perbaikan pada truk yang rusak tersebut. Dia menegaskan bahwa kendaraan yang rusak parah seharusnya tidak dioperasikan.

“Kontainernya langsung kita tarik untuk diperbaiki. Kami menegur pengemudi dan memastikan bahwa kendaraan yang sudah rusak tidak boleh digunakan, harus diperbaiki terlebih dahulu. Truk tersebut sudah kami tarik dan bawa ke bengkel,” jelas Arwita.

Arwita juga menjelaskan mengenai penggunaan anggaran APBD untuk pengadaan atau peremajaan truk dan kontainer sampah. Menurutnya, perbaikan dilakukan lebih cepat sementara pengadaan truk baru akan memakan waktu lebih lama, yaitu sekitar tiga bulan.

“Pengadaan truk memerlukan waktu, yang bisa mencapai bulan Juli atau Agustus.” Karena itu, kita perbaiki dulu yang rusak agar pelayanan tidak terganggu,” ujarnya.

Arwita juga menyebutkan bahwa ada rencana peremajaan untuk 44 kontainer sampah dengan anggaran sebesar Rp 2,5 miliar. Peremajaan ini akan dilakukan berdasarkan tingkat kerusakan, dengan prioritas diberikan pada yang rusak berat, seperti yang terlihat dalam video viral itu.

“Kontainer yang rusak parah, seperti yang ada dalam video, akan menjadi prioritas perbaikan,” tambahnya.

Viral Pria Korea Selatan Beralih Profesi Menjadi Pengusaha Kuliner Sukses di Vietnam”

Seorang pria yang sebelumnya bekerja di sektor real estate memutuskan untuk beralih profesi dan membuka usaha kuliner sendiri. Ia memutuskan pindah ke Vietnam, di mana ia mengelola restoran dan melayani pelanggan setiap hari. Meskipun langkahnya tampak berisiko tinggi, banyak yang sukses menemukan jalannya setelah berani mengambil keputusan untuk berubah.

Bahkan pekerja dari perusahaan besar tidak jarang melepaskan posisi mereka untuk mengejar minat pribadi. Seperti yang dilakukan oleh seorang pria yang dilaporkan oleh Vnexpress (5/4), yang memilih meninggalkan kehidupan monoton yang dianggapnya mirip dengan robot.

Choi Won Jun, pria asal Korea Selatan, setiap hari mengendarai motornya dengan membawa sayuran dan bahan makanan seberat 20 kilogram dari pasar ke restoran yang dikelolanya.

Sejak 2024, Choi mulai belajar memasak dengan tujuan untuk membuka usaha kuliner sendiri. Motivasi ini berasal dari pengalaman masa kecilnya yang banyak dipengaruhi oleh orang tuanya. Choi pun akhirnya berhasil mendirikan bisnis kulinernya, namun ia memilih Vietnam sebagai tempatnya, bukan Korea Selatan. Vietnam bukanlah tempat asing baginya, karena ia sempat tinggal dan bersekolah di Ho Chi Minh saat kecil.

Saat ini, Choi menetap di Vietnam dan menjalankan restoran Korean barbecue di Jalan Phan Van Tri, Distrik Go Vap, Ho Chi Minh City. Menariknya, ia memilih lokasi yang tidak terletak di area yang banyak dihuni oleh orang Korea Selatan.

Selama persiapan restorannya, Choi banyak belajar dari para pedagang pasar dan masyarakat setempat. Ia mengatakan bahwa orang Vietnam sangat ramah dan sering menawarkan makanan tradisional mereka kepadanya.

“Semua stres saya hilang. Orang Vietnam selalu berbagi makanan dengan saya, dan sekarang saya juga ingin berbagi makanan dari kampung halaman saya dengan mereka,” ujar Choi.

Restorannya pun berjalan dengan lancar dan mampu bersaing di industri kuliner. Choi mengaku keberhasilan ini berkat bantuan masyarakat sekitar. Teman ayahnya turut membantu mengelola restoran, petugas keamanan pasar membantu membagikan brosur, dan seorang tetangga wanita mengajarkannya cara memilih sayuran yang baik. Sejak menjalankan restoran, ia bekerja sekitar 12 jam sehari.

Meskipun pendapatannya belum stabil dan tidak terlalu tinggi, Choi merasa lebih bahagia menjalani pekerjaan barunya sebagai pemilik restoran. Ia juga merasa puas melihat masyarakat Vietnam menerima kimchi buatannya, meski sebagai hidangan penutup, bukan sebagai pendamping daging barbeque seperti di Korea Selatan.

Aksi Preman Minta Uang dan Rusak Dagangan Pedagang di Pasar Baru Bekasi Viral di Sosial Media

Aksi dua pria yang mengaku preman dan mengganggu pedagang di Pasar Baru Bekasi menjadi viral di media sosial. Kedua pria tersebut diketahui telah lama memaksa para pedagang untuk memberikan sejumlah uang, dengan alasan sebagai “jatah preman”. Para pedagang merasa cemas namun tidak bisa melawan intimidasi yang mereka terima.

Kejadian ini memicu perhatian publik setelah video yang menunjukkan kedua pelaku beredar luas di internet, meski pedagang-pedagang yang terlibat belum melaporkan kejadian tersebut secara resmi. Dalam video tersebut, salah satu pelaku yang mengenakan baju merah dan topi terlihat marah-marah kepada seorang ibu yang menjual sayuran, sambil mengancam untuk menutup lapaknya.

“Kenapa nggak gulung, gulung! Pengen tanya, saya siapa di sini?” ujar pelaku dengan nada tinggi.

Pedagang tersebut hanya bisa mengemas dagangannya dengan pasrah.

Setelah video tersebut viral, pihak kepolisian segera bertindak dan menangkap kedua pelaku meskipun tidak ada laporan resmi dari para pedagang. Berdasarkan hasil pemeriksaan, kedua pria tersebut terbukti positif menggunakan narkoba.

“Kami telah mengamankan kedua pelaku pada pagi hari, sekitar pukul 07.30 WIB,” ujar Kompol Binsar H. Sianturi, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, seperti yang dilansir detikNews pada Minggu (6/4/2025).

Kedua pria tersebut ditangkap pada hari Jumat (4/4) dan langsung dibawa ke Polres Metro Bekasi Kota untuk pemeriksaan lebih lanjut.”Tes urine mengonfirmasi bahwa keduanya positif menggunakan sabu,” tambahnya.