Indonesia resmi bergabung dengan kelompok ekonomi BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Keputusan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan prediksi peningkatan hingga 0,3% pada tahun ini.
Pengumuman resmi mengenai keanggotaan Indonesia dalam BRICS disampaikan oleh pemerintah Brasil pada tanggal 6 Januari 2025. Dengan bergabungnya Indonesia, jumlah anggota BRICS kini menjadi sepuluh negara. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI menyambut baik keputusan ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah global. Ini menunjukkan bahwa Indonesia semakin aktif dalam diplomasi internasional dan kerja sama ekonomi.
Guru Besar Ilmu Ekonomi Moneter Universitas Indonesia, Telisa Aulia Falianty, menyatakan bahwa keanggotaan Indonesia di BRICS dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 0,3%. Dengan adanya akses yang lebih luas ke pasar negara-negara anggota BRICS, diharapkan akan ada peningkatan dalam perdagangan dan investasi. Ini mencerminkan optimisme bahwa kolaborasi internasional dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
Bergabung dengan BRICS juga membuka peluang bagi Indonesia untuk memperluas jaringan pasar ekspor, terutama di sektor pertambangan dan produk-produk unggulan lainnya. Negara-negara anggota BRICS memiliki potensi besar dalam hal permintaan barang dan jasa dari Indonesia. Ini menunjukkan bahwa keanggotaan ini dapat menjadi pendorong bagi sektor-sektor strategis dalam perekonomian nasional.
Meskipun ada banyak peluang, keanggotaan di BRICS juga membawa tantangan tersendiri. Salah satunya adalah risiko terjadinya perang dagang yang mungkin dipicu oleh kebijakan proteksionis dari negara-negara besar seperti Amerika Serikat. Telisa mengingatkan bahwa Indonesia harus siap menghadapi dinamika geopolitik yang kompleks setelah bergabung dengan BRICS. Ini mencerminkan perlunya strategi yang matang untuk mengelola risiko tersebut.
Keanggotaan Indonesia di BRICS dianggap sebagai langkah penting untuk memperkuat suara negara-negara berkembang dalam reformasi tata kelola global. Dengan bergabungnya Indonesia, diharapkan aspirasi negara-negara Global South dapat lebih terwakili dalam pengambilan keputusan internasional. Ini menunjukkan bahwa partisipasi aktif dalam organisasi multilateral dapat meningkatkan posisi tawar Indonesia di arena global.
Dengan bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS, semua pihak kini diajak untuk melihat potensi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di masa depan. Keberhasilan dalam memanfaatkan keanggotaan ini akan sangat bergantung pada kemampuan pemerintah dan masyarakat untuk beradaptasi dengan perubahan serta memanfaatkan peluang yang ada. Melalui kolaborasi internasional ini, diharapkan Indonesia dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkelanjutan.