Pada 2 Desember 2024, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, meresmikan proyek agrivoltaic pertama di Indonesia. Proyek ini menggabungkan sistem tenaga surya dengan pertanian, di mana panel surya dipasang di atas lahan pertanian untuk menghasilkan energi listrik sekaligus mendukung pertumbuhan tanaman di bawahnya. Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan energi sekaligus mendorong keberlanjutan sektor pertanian di tanah air.
Proyek agrivoltaic ini adalah salah satu solusi untuk mengatasi tantangan kebutuhan energi dan ketahanan pangan secara bersamaan. Dengan menggunakan lahan untuk dua fungsi, yaitu sebagai sumber energi dan area pertanian, agrivoltaic mampu mengoptimalkan penggunaan lahan. Panel surya tidak hanya menghasilkan listrik, tetapi juga memberi efek teduh yang bermanfaat bagi tanaman di bawahnya, mengurangi penguapan air dan meningkatkan efisiensi penggunaan air di sektor pertanian, yang sangat penting di daerah dengan cuaca panas dan kering.
Pembangunan proyek ini melibatkan kerjasama antara pemerintah pusat, Bappenas, serta sektor swasta dan lembaga-lembaga energi terbarukan. Suharso Monoarfa mengungkapkan bahwa proyek ini merupakan langkah penting dalam mengurangi ketergantungan Indonesia pada energi fosil dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Menurutnya, penerapan teknologi ini diharapkan dapat mendorong pengembangan energi hijau yang ramah lingkungan di berbagai sektor, termasuk di bidang pertanian.
Dalam sambutannya, Suharso menekankan bahwa agrivoltaic merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menciptakan ekonomi hijau dan berkelanjutan. Indonesia, sebagai negara dengan potensi besar di bidang pertanian dan energi terbarukan, diharapkan dapat memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan produktivitas pertanian tanpa merusak lingkungan. Proyek ini juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan membantu mengurangi dampak perubahan iklim dengan mengurangi emisi karbon.
Keberhasilan proyek agrivoltaic ini diharapkan dapat menjadi contoh untuk pengembangan lebih lanjut di berbagai daerah di Indonesia. Bappenas berencana untuk memperluas penerapan teknologi ini ke berbagai daerah lain, terutama yang memiliki potensi besar dalam sektor pertanian dan energi surya. Dengan meningkatnya permintaan terhadap energi terbarukan dan kebutuhan untuk meningkatkan ketahanan pangan, agrivoltaic diharapkan dapat menjadi model bagi negara-negara berkembang lainnya dalam menciptakan sistem pertanian dan energi yang saling mendukung.