Tag Archives: Investasi Emas

https://realaikidodojo.com

Pegadaian Ungguli Pasar Investasi Emas dengan Tiga Skema Usaha Bulion

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengonfirmasi bahwa PT Pegadaian telah menjalankan tiga jenis kegiatan usaha bulion hingga Maret 2025. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga PVML OJK, Agusman. Ia menyampaikan bahwa izin resmi atas kegiatan tersebut diberikan melalui surat bernomor S-325/PL.02/2024 tertanggal 23 Desember 2024. Adapun kegiatan usaha yang dijalankan mencakup deposito emas dengan total 788 kilogram, penitipan emas korporasi sebesar 2,27 ton, dan penyaluran pinjaman modal kerja berbasis emas sebanyak 150 kilogram.

Agusman juga mengungkapkan bahwa selain Pegadaian, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) telah memperoleh izin untuk menyelenggarakan kegiatan usaha bulion sejak 12 Februari 2025. Meskipun demikian, belum ada lembaga jasa keuangan yang lain yang mengajukan izin serupa. OJK tetap membuka peluang kepada institusi lain yang ingin terlibat dalam sektor ini, asalkan dapat memenuhi regulasi dan ketentuan yang berlaku.

Sementara itu, Direktur Utama Pegadaian, Damar Latri Setiawan, menyatakan bahwa tingginya minat masyarakat terhadap investasi emas mendorong pertumbuhan transaksi secara signifikan. Dalam waktu kurang dari enam bulan sejak peluncuran produk deposito emas, jumlah transaksi telah menembus angka 900 kilogram. Menurutnya, tren ini memperlihatkan bahwa deposito emas kian dipilih masyarakat sebagai opsi investasi yang aman, fleksibel, dan mampu memberikan imbal hasil seiring dengan kenaikan harga emas di pasar global.

https://realaikidodojo.com

BSI Regional VIII Surabaya Catat Pertumbuhan Pesat di 2024 Berkat Bisnis Emas dan Haji

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Regional VIII Surabaya mencatat kinerja gemilang sepanjang 2024, didorong oleh pertumbuhan signifikan pada segmen bisnis ritel, terutama produk emas dan tabungan haji. Regional CEO BSI Regional VIII Surabaya, Jajang Abdul Karim, mengungkapkan bahwa kedua segmen tersebut mencatat lonjakan pertumbuhan masing-masing sebesar 60 persen dan 23 persen secara tahunan. Keunggulan produk serta layanan berbasis keuangan syariah menjadi faktor utama yang mendorong penetrasi dan inklusi layanan di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sepanjang 2024, pembiayaan Gadai Emas di wilayah ini mencapai Rp1,1 triliun, tumbuh 26 persen secara tahunan. Produk Cicil Emas bahkan mencatat lonjakan hingga 132 persen dengan total nilai mencapai Rp971 miliar. Mayoritas nasabah yang menggunakan layanan ini berasal dari generasi muda berusia 20 hingga 30 tahun. Selain itu, Tabungan Haji BSI juga mengalami peningkatan sebesar 23 persen, dengan jumlah nasabah mencapai 107 ribu orang dan total simpanan sebesar Rp556 miliar. Menurut Jajang, emas semakin diminati sebagai instrumen investasi syariah yang tahan terhadap inflasi, sementara Tabungan Haji menjadi solusi persiapan ibadah ke Tanah Suci.

Selain bisnis emas dan haji, BSI Regional VIII Surabaya juga mencatat pertumbuhan positif di berbagai sektor. Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp30 triliun atau naik 20,2 persen secara tahunan, sementara total pembiayaan mencapai Rp25 triliun dengan pertumbuhan 15,3 persen, sehingga total aset meningkat menjadi Rp30,6 triliun atau tumbuh 19,4 persen. Fokus utama BSI dalam menjaga pertumbuhan ini terletak pada pembiayaan berkualitas, transformasi digital, serta inovasi produk dan layanan. Dengan enam area operasional, 165 kantor cabang, 637 ATM, dan 22 ribu BSI Agen, layanan digital BSI semakin berkembang. Hingga Januari 2025, aplikasi mobile banking BYOND by BSI telah memiliki 300 ribu pengguna di wilayah tersebut.