Tag Archives: Jessica Pegula

https://realaikidodojo.com

Swiatek Fokus Pertahankan Peringkat di Tengah Ancaman di Madrid Open

Iga Swiatek dan Aryna Sabalenka telah bergantian mendominasi peringkat teratas WTA Tour selama tiga tahun terakhir, namun posisi Swiatek kini menghadapi ancaman serius di Madrid. Usai bertarung sengit dalam tiga set melawan Alexandra Eala yang baru berusia 19 tahun, Swiatek menyadari bahwa lebih dari sekadar kemenangan yang dipertaruhkan kali ini. Ia berpeluang meninggalkan Madrid tanpa gelar sekaligus kehilangan status sebagai petenis nomor dua dunia.

Meski tekanannya besar, Swiatek tetap menjaga fokusnya. Seusai kemenangannya atas Eala, ia langsung kembali ke lapangan untuk sesi latihan singkat selama 30 menit guna memperbaiki gerakan dan pengaturan waktu yang dirasa kurang maksimal saat pertandingan. Ia mengungkapkan bahwa memperbaiki teknik secepat mungkin akan membantu tubuh mengingat gerakan yang benar.

Swiatek tercatat selalu menghuni dua besar peringkat WTA sejak 21 Maret 2022, namun rekor itu kini terancam. Jessica Pegula dan Coco Gauff sama-sama memiliki peluang untuk merebut posisi tersebut. Jika keduanya bertemu di final dan salah satu menang, maka peringkat dua dunia akan berpindah tangan. Bagi Pegula, ini akan menjadi pencapaian pertamanya menembus Top 2, sementara Gauff pernah mendudukinya pada Agustus 2024.

Menghadapi tantangan ketinggian di Madrid, Swiatek mengaku butuh adaptasi ekstra. Perubahan suhu juga membuat kontrol bola terasa berbeda, tetapi ia tetap berusaha membangun kebiasaan positif di lapangan. Swiatek selanjutnya akan menghadapi Linda Noskova dalam babak 32 besar Madrid Open pada Minggu dini hari.

Pegula Cetak Sejarah, Raih Gelar Tanah Liat Perdana di Charleston Open 2025

Jessica Pegula akhirnya mencetak tonggak penting dalam kariernya dengan menjuarai Charleston Open 2025, menaklukkan sesama petenis Amerika, Sofia Kenin, dengan skor 6-3, 7-5 dalam partai final yang berlangsung di Daniel Island, Minggu (6/4) waktu setempat. Kemenangan ini menandai gelar pertamanya di lapangan tanah liat, sekaligus menjadi titel tunggal kedua dalam empat turnamen terakhirnya, menambah catatan impresifnya sepanjang musim ini.

Dalam pertandingan yang berlangsung selama satu jam 26 menit itu, Pegula sempat tertinggal 1-5 pada set kedua. Namun, semangat juangnya yang tinggi membalikkan keadaan secara dramatis dengan merebut enam gim beruntun dan memastikan kemenangan. Performa tangguh ini sekaligus akan mengantarkan Pegula naik ke peringkat tiga dunia, menggusur Coco Gauff sebagai petenis Amerika dengan peringkat tertinggi saat ini.

Meskipun sempat merasa kelelahan, Pegula tetap fokus dan mampu mengatasi permainan agresif Kenin. Ia mengakui bahwa kondisi angin yang kuat turut memengaruhi jalannya pertandingan, membuat fokus dan gerakan kaki menjadi kunci utama dalam mempertahankan ritme permainan.

Sementara itu, bagi Kenin, kekalahan ini terasa menyakitkan. Petenis berusia 26 tahun tersebut tampil solid sepanjang turnamen tanpa kehilangan satu set pun hingga final. Ia juga berambisi mengakhiri penantian gelar selama lima tahun sejak memenangi Australian Open 2020. Charleston menjadi final lapangan tanah liat pertamanya sejak tampil di Roland Garros pada tahun yang sama.

Aryna Sabalenka Tak Terbendung, Taklukkan Pegula dan Juarai Miami Open

Petenis nomor satu dunia, Aryna Sabalenka, kembali menunjukkan dominasinya di lapangan keras dengan meraih gelar Miami Open untuk pertama kalinya. Dalam laga final yang digelar Sabtu (29/3) waktu setempat atau Minggu WIB, Sabalenka mengalahkan peringkat empat dunia, Jessica Pegula, dengan skor 7-5, 6-2. Kemenangan ini membuat catatan pertemuan mereka kini menjadi 7-2 untuk keunggulan Sabalenka.

Pertandingan ini menjadi momen penting bagi Sabalenka setelah dua kekalahan tipis di final sebelumnya, yaitu di Australian Open melawan Madison Keys dan Indian Wells dari Mirra Andreeva. Dengan kemenangan ini, Sabalenka telah mengoleksi delapan gelar WTA 1000, menyamai rekor Maria Sharapova. Ia kini hanya tertinggal dari beberapa legenda seperti Serena Williams, Victoria Azarenka, Iga Swiatek, Simona Halep, dan Petra Kvitova dalam perolehan trofi WTA 1000.

Dalam kariernya, Sabalenka telah meraih 19 gelar tunggal WTA, dengan 17 di antaranya didapat di lapangan keras. Gelar Grand Slam miliknya juga berasal dari permukaan ini, termasuk Australian Open 2023 dan 2024, serta US Open 2024. Namun, hingga tahun ini, ia belum pernah mengangkat trofi di ajang Miami Open maupun Indian Wells, yang dikenal sebagai bagian dari Sunshine Double.

Sabalenka tampil penuh percaya diri sejak awal laga, meski Pegula sempat memimpin 3-2 di set pertama. Namun, petenis asal Belarus itu mampu bangkit dan merebut kendali pertandingan. Setelah memenangi set pertama 7-5, Sabalenka semakin tak terbendung di set kedua. Ia memastikan kemenangan dengan break penting pada skor 2-1 dan melaju tanpa hambatan hingga menutup pertandingan dengan skor 6-2. Trofi Miami Open ini menjadi bukti bahwa Sabalenka semakin kokoh di puncak tenis dunia.