Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melaporkan bahwa niat serta kemampuan menabung masyarakat pada Februari 2025 mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dalam Indeks Menabung Konsumen (IMK) yang terus menunjukkan tren positif dalam tiga bulan berturut-turut. Pada Februari 2025, IMK tercatat di angka 80,2, naik 0,9 poin dari Januari yang berada di level 79,3.
Komponen utama IMK, yaitu Indeks Waktu Menabung (IWM), juga mengalami kenaikan sebesar 2,7 poin ke level 90,8. Sementara itu, Indeks Intensitas Menabung (IIM) mengalami sedikit penurunan sebesar 0,9 poin ke angka 69,6. Meski demikian, konsumen tetap optimis terhadap prospek menabung mereka di masa depan. Peningkatan IWM ini terjadi karena semakin banyak responden yang menilai bahwa dalam tiga bulan ke depan merupakan waktu yang tepat untuk menabung. Persentase responden yang menyatakan demikian meningkat dari 33,2 persen di Januari menjadi 40,5 persen pada Februari.
Alasan utama yang mendorong masyarakat menabung antara lain untuk mengantisipasi kebutuhan mendadak, membiayai pendidikan anak, serta peningkatan penghasilan. Faktor lain yang mendukung peningkatan niat menabung adalah adanya tambahan pendapatan seperti tunjangan hari raya (THR), bonus, serta bantuan sosial yang mengalami kenaikan signifikan dibanding bulan sebelumnya. Selain itu, inflasi yang tetap terkendali juga menjadi faktor pendorong masyarakat untuk lebih giat menabung.
Selain IMK, LPS juga mencatat peningkatan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) yang mencapai level 107,1 pada Februari 2025, naik dari 95,7 di Januari. Ini menjadi pertama kalinya indeks tersebut berada di zona optimis sejak survei dimulai pada Januari 2023. Stabilitas harga pangan akibat panen raya, peningkatan ekspektasi penjualan saat Ramadan, serta perbaikan infrastruktur menjelang Idulfitri menjadi faktor utama yang mendorong optimisme konsumen.