Uya Kuya, seorang anggota DPR RI sekaligus presenter ternama, memberikan tanggapan terkait video viral yang memperlihatkan dirinya ditegur oleh seorang warga di lokasi kebakaran di Los Angeles. Kejadian tersebut terjadi saat Uya dan keluarganya sedang mengambil gambar di sekitar kawasan Altadena yang terdampak kebakaran. Video ini menjadi perbincangan luas di media sosial setelah diunggah ke TikTok, memunculkan beragam reaksi dari netizen.
Peristiwa ini bermula ketika Uya Kuya bersama keluarganya mendatangi lokasi kebakaran untuk mendokumentasikan situasi pasca-kebakaran besar yang terjadi awal Januari lalu. Dalam video tersebut, seorang warga terlihat menegur Uya karena merasa keberatan dengan aktivitas pengambilan gambar di pekarangan rumahnya. Kejadian ini menyoroti pentingnya sensitivitas terhadap privasi dan kondisi emosional para korban, terutama dalam situasi penuh tekanan seperti bencana.
Dalam pernyataannya, Uya menyampaikan bahwa kunjungannya ke lokasi tersebut adalah untuk memenuhi permintaan wartawan yang membutuhkan rekaman kondisi aktual pasca-kebakaran. Ia menegaskan bahwa dokumentasi yang dilakukan bukan untuk konten pribadi di media sosial seperti TikTok atau YouTube, melainkan bertujuan memberikan informasi faktual terkait kejadian tersebut. Hal ini menunjukkan upaya Uya untuk berkontribusi dalam menyebarkan berita yang akurat di tengah maraknya informasi palsu.
Uya juga menambahkan bahwa aktivitas pengambilan gambar telah memperoleh izin dari pihak keamanan setempat dan dilakukan sepenuhnya di area publik. Ia menekankan bahwa tidak ada niat untuk melanggar privasi dengan masuk ke pekarangan orang lain. Hal ini menjadi pengingat akan pentingnya memahami batasan etika dalam pembuatan konten, khususnya di lokasi yang rawan atau sensitif.
Video teguran tersebut memicu perdebatan di media sosial, dengan berbagai tanggapan yang muncul terkait etika pengambilan gambar di lokasi bencana. Ada yang mendukung tindakan Uya, namun tak sedikit pula yang menilai kurangnya kepekaan terhadap korban. Diskusi ini memperlihatkan bagaimana media sosial menjadi wadah untuk membahas isu sosial dan etika secara lebih luas.
Pasca-insiden, Uya Kuya mengungkapkan bahwa ia segera menghentikan pengambilan gambar setelah mendapat teguran dan telah meminta maaf kepada warga yang merasa terganggu. Ia berharap kejadian ini menjadi pembelajaran untuk semua pihak mengenai pentingnya menghormati privasi dan perasaan orang lain, terutama dalam situasi sulit seperti bencana. Menjaga etika dalam pembuatan konten dinilai sangat krusial untuk membangun kepercayaan publik terhadap para pembuat konten di masa mendatang.