Tag Archives: Gubernur

Gubernur Kepulauan Riau Serahkan DIPA Dan TKD 2025 Sebesar Rp15,94 Triliun

Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, resmi menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Tindak Lanjut Kinerja Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2025 kepada para kepala satuan kerja di Provinsi Kepri. Penyerahan DIPA dan TKD yang bernilai total sebesar Rp15,94 triliun ini dilaksanakan di Gedung Daerah, Tanjungpinang, pada 16 Desember 2024. Gubernur Ansar berharap dengan alokasi anggaran yang signifikan ini, dapat mendukung pembangunan dan kemajuan daerah dalam berbagai sektor.

DIPA dan TKD merupakan instrumen penting dalam perencanaan dan pengelolaan anggaran pemerintah daerah, yang berfungsi untuk memastikan bahwa anggaran yang telah dialokasikan digunakan dengan efisien dan tepat sasaran. Dalam penyerahan ini, Gubernur Ansar menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana tersebut, yang diharapkan dapat memacu pembangunan yang lebih baik dan merata di Provinsi Kepri. “DIPA dan TKD adalah bukti komitmen pemerintah pusat dalam mendukung pembangunan Kepri, dan kami berharap ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Ansar.

Anggaran yang diserahkan pada tahun 2025 ini akan difokuskan pada sejumlah sektor prioritas, antara lain infrastruktur, pendidikan, kesehatan, serta pemberdayaan sumber daya manusia (SDM). Gubernur Ansar menyebutkan bahwa pembangunan infrastruktur akan menjadi salah satu fokus utama untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah di Kepri, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Selain itu, penguatan sektor pendidikan dan kesehatan juga menjadi prioritas untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kepri secara keseluruhan.

Dalam kesempatan tersebut, Ansar Ahmad juga mengimbau seluruh perangkat daerah dan pejabat yang menerima DIPA dan TKD untuk memastikan penggunaan anggaran dilakukan dengan sebaik-baiknya. Dia menekankan pentingnya efisiensi dan efektivitas dalam realisasi anggaran untuk memastikan pencapaian target pembangunan. “Kami harus memastikan bahwa setiap rupiah yang dibelanjakan benar-benar memberikan manfaat besar bagi masyarakat Kepri,” ungkapnya. Ansar juga meminta seluruh pemangku kepentingan untuk terus bersinergi dalam mewujudkan program-program yang telah direncanakan.

Dengan diserahkannya DIPA dan TKD untuk tahun anggaran 2025, Gubernur Ansar berharap seluruh program pembangunan yang telah dirancang dapat berjalan sesuai dengan rencana dan tepat waktu. Ia juga menambahkan bahwa anggaran tersebut tidak hanya akan membantu mendorong pembangunan infrastruktur dan layanan publik, tetapi juga dapat menciptakan peluang kerja dan memperkuat perekonomian daerah. “Kepri adalah daerah yang penuh potensi, dan dengan dukungan anggaran yang ada, kami yakin dapat membawa Kepri menuju kemajuan yang lebih pesat,” tutup Ansar.

Viral Satu Keluarga Tinggal Di Tenda Pj Gubernur Aceh Langsung Selidiki

Pada tanggal 20 Oktober 2024, sebuah video viral yang menunjukkan satu keluarga yang tinggal di tenda di Aceh menarik perhatian publik. Keluarga tersebut terlihat berjuang untuk bertahan hidup di tengah kondisi cuaca yang kurang bersahabat. Video ini memicu empati dari netizen dan menjadi perbincangan hangat di media sosial, memicu berbagai reaksi dan komentar dari masyarakat.

Menanggapi situasi ini, Pj Gubernur Aceh, Ahmad Riyadh, langsung mengambil tindakan cepat dengan mengutus tim untuk melakukan investigasi. Dalam pernyataannya, Riyadh menyampaikan pentingnya memastikan kesejahteraan warganya dan berjanji untuk memberikan bantuan yang diperlukan. “Kami akan melakukan penyelidikan mendalam dan memberikan bantuan kepada keluarga tersebut,” ujarnya.

Keluarga yang viral ini terdiri dari lima anggota, yang mengungkapkan bahwa mereka terpaksa tinggal di tenda setelah kehilangan rumah akibat bencana alam. Mereka menceritakan kesulitan yang dialami, mulai dari kurangnya akses terhadap makanan hingga masalah kesehatan. Sementara itu, masyarakat sekitar mulai menggalang bantuan untuk membantu keluarga ini agar dapat kembali ke kehidupan normal.

Beredarnya berita ini juga memicu aksi solidaritas dari berbagai pihak. Banyak individu dan organisasi yang menawarkan bantuan, seperti makanan, pakaian, dan dukungan moral. Beberapa warga bahkan mendirikan posko bantuan di lokasi untuk mengumpulkan sumbangan bagi keluarga tersebut. Hal ini menunjukkan kepedulian masyarakat Aceh yang tinggi terhadap sesama.

Dengan tindakan cepat dari pemerintah dan dukungan masyarakat, diharapkan keluarga tersebut dapat segera mendapatkan bantuan yang diperlukan untuk memperbaiki kondisi hidup mereka. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya perhatian sosial dan solidaritas dalam menghadapi kesulitan. Semoga langkah-langkah yang diambil dapat membawa harapan baru bagi keluarga tersebut untuk membangun kembali kehidupan yang lebih baik.

Viral Pria Di Dogiyai Minta Uang Permisi Rp 1 M ke Pengawal Paslon Gubernur

Jakarta — Sebuah video yang viral di media sosial menunjukkan seorang pria yang meminta uang senilai Rp 1 miliar kepada pengawal salah satu pasangan calon (paslon) gubernur. Insiden ini terjadi saat pengawal tersebut sedang mendampingi paslon dalam kampanye di kawasan Dogiyai, Papua, dan langsung menjadi sorotan publik.

Dalam video tersebut, pria yang tidak diketahui identitasnya terlihat mendekati pengawal dengan nada yang cukup tegas. Ia meminta uang tersebut dengan alasan ingin mendapatkan izin untuk beroperasi di wilayah tersebut. Tindakan pria tersebut dinilai oleh banyak netizen sebagai aksi pemerasan yang merugikan, terutama di tengah suasana politik menjelang pemilihan gubernur.

Pengawal yang menjadi sasaran permintaan itu tampak kebingungan dan mencoba menjelaskan bahwa permintaan tersebut tidak mungkin dipenuhi. “Kami tidak bisa memberikan uang sebanyak itu. Kami di sini untuk menjalankan tugas dan tidak berwenang untuk memberikan uang,” ujarnya dalam video tersebut. Reaksi pengawal yang tenang di tengah situasi yang menegangkan itu mendapatkan pujian dari pengguna media sosial.

Insiden ini juga mengundang komentar dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat setempat. Banyak yang menilai bahwa tindakan seperti itu mencerminkan tantangan yang dihadapi dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama masa kampanye. “Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi, dan semua pihak dapat menghormati proses demokrasi,” kata seorang aktivis lokal.

Pihak kepolisian Dogiyai telah mengonfirmasi bahwa mereka akan menyelidiki insiden ini untuk memastikan bahwa tidak ada tindakan pemerasan yang berlangsung di tengah masyarakat. Mereka mengimbau agar masyarakat tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak berdasar dan tetap berfokus pada pemilihan yang damai. Dengan semakin banyaknya kejadian serupa, penting bagi semua pihak untuk menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan keamanan publik.